Padang – Universitas Andalas (Unand) mengirim sembilan dokter ke lokasi yang terdampak gempa Pasaman Barat (Pasbar), 6,2 SR yang terjadi pada Jumat (25/2) kemarin.
Rektor Unand Prof Yuliandri mengatakan, pihaknya mengirimkan dua tim untuk membantu penanganan pasca gempa.
Tim pertama merupakan tim tanggap Darurat Unand yang disiagakan selama 24 jam.
“Tim ini standby 24 jam, siap sewaktu-waktu untuk dikerahkan membantu masyarakat. Sudah diberangkatkan kemarin sore,” kata Yuliandri di Padang, Sabtu(26/2).
Dalam tim pertama itu, Unand juga mengirim sembilan dokter yang tergabung dalam tiga unsur yakni RS Unand, RSUP M Djamil Padang, dan Fakultas Kedokteran Unand.
“Tim darurat ini terdapat sejumlah dokter, seperti dokter Ortopedia, dokter Bedah, dokter penyakit dalam hingga dokter THT, untuk membantu masyarakat yang terdampak atau menjadi korban gempa. Untuk awal ini, ada sembilan dokter yang dikirim,” jelas Yuliandri.
Sedangkan untuk tim kedua, Unand mengerahkan akademisi keilmuan, yakni Tim Pusat Studi Gempa Unand.
Tugasnya untuk melihat kelayakan dari bangunan yang terdampak gempa, baik bangunan publik maupun perumahan warga.
“Untuk tim kedua ini, sudah berangkat sebanyak sembilan dosen dari Pusat Studi Gempa Unand, dibantu dengan sejumlah mahasiswa,” sebut Yuliandri.
Tim kedua ini nantinya juga akan melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah masyarakat sebagai data awal untuk rencana bantuan rehab rekon.
“Nantinya, dilihat bagaimana kerusakannya, dan dirumuskan bagaimana bentuk perbaikan dan perkuatan rumah yang terkena gempa,” pungkas Yuliandri.