Walikota Pariaman : Tabuik Murni Budaya Kota Pariaman

Tradisi Tabuik di Kota Pariaman. Foto : Rizki Pratama
Tradisi Tabuik di Kota Pariaman. Foto : Rizki Pratama
Tradisi Tabuik di Kota Pariaman. Foto : Rizki Pratama
Tradisi Tabuik di Kota Pariaman. Foto : Rizki Pratama

PARIAMAN, KABARSUMBAR – Meskipun diguyur hujan deras, tidak membuat minat masyarakat Kota Pariaman dan wisatawan untuk menyaksikan Tradisi ‘Tabuik’ hingga terbuangnya Tabuik.

Pantauan Kabar Sumbar, Kota Pariaman dipenuhi lautan manusia yang sangat antusias menyaksikan Tabuik yang diadakan satu tahun sekali tersebut, walau hujan mengguyur daerah tersebut.

Selama sepuluh tahun terakir penyelenggaraan Tabuik, tradisi ini selalu diterpa dengan isu-isu miring, yang mengaitkan aliran Syiah dan menyatakan Tabuik merupakan hal yang haram. Isu tersebut selalu muncul setiap penyelenggaraan pesta Tabuik yang diselenggrakan setiap 1 hingga 10 Muharam Hijriah.

Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan, jika Tabuik tidak ada sangkut-pautnya dengan agama. Menurutnya, ini murni budaya masyarakat Pariaman yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan.

“Jika ada orang-orang yang mengatkan tabuik Pariaman aliran Syiah, itu adalah orang-orang syirik yang harus kita brantas tuduhan tersebut,” tegasnya saat pembukaan pesta Tabuik di Pantai Gondoriah, Kota Pariaman, Minggu (23/9/2018).

Mukhlis juga menyinggung sejarah Tabuik, dimana berawal dari peristiwa perang karbala, yakni Hasan dan Husen, namun di Pariaman dijadikan budaya adat Kota Pariaman, budaya tabuik ini sangat besar pengaruhnya untuk mengangkat perekonomian warga khusus nya warga Kota Pariaman.

Ia mengatakan, selama sepuluh tahun kepemimpinannya, sudah dibangun dua rumah Tabuik. “Sebelum ada rumah Tabuik, pembuatan Tabuik selalu berpindah-pindah dengan adanya rumah Tabuik, maka pembuatan Tabuik sudah permanen,” jelasnya.

Untuk pembuatan Tabuik, panitia sendiri tak perlu susah untuk mencari dana. Pasalnya, dana yang sudah masuk pada anggaran APBD dengan jumlah mencapai Rp 1,5 miliar.

“Budaya tabuik juga memberikan tempat ke pada sanggar-sanggar yang ada di Kota Pariaman untuk tumbuh dan mengisi setiap kegiatan yang ada di Kota Pariaman, dan Pariaman akan terus berbenah dan mempercantik pantai nya, kita telah membangun Pulau Angso Duo, terbuti setiap tahun wisatawaan terus bertambah dan dalam 10 tahun terakir jumlah pengunjung ke Kota Pariaman mencapai 300.000 orang dan didalan tahun 2017 sudah mencapai 3 juta wisatawan yang datang ke Pariaman,” kata Mukhlis.

Acara tabuik yang diselenggarakan di Pantai Gondariah dihadiri oleh Menteri Pariwisata diwakili Plt Deputi 1 Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Ni Wayan Giri Adniyani, Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepada Dinas Pariwisata Oni Yulfian, Wakil Kota Pariaman Genius Umar, pejabat di Lingkungan Pemko dan para undangan lainnya.

[Rizki Pratama]

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.