KABARSUMBAR – Pemerintah Kota Padang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengumumkan penurunan jumlah penduduk miskin pada 2024. Data terbaru menunjukkan angka kemiskinan turun menjadi 4,06 persen atau 41,40 ribu jiwa, dibandingkan dengan 2023 yang tercatat sebesar 4,17 persen (41,97 ribu jiwa).
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Yosefriawan, menjelaskan bahwa kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting dalam menekan angka kemiskinan. Saat memimpin Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Padang, Yosefriawan menekankan perlunya sinergi untuk memastikan program penanggulangan kemiskinan berjalan efektif.
“Rakor ini penting agar kita bisa membahas strategi pembangunan, khususnya dalam menanggulangi kemiskinan di Padang,” jelasnya pada Kamis (16/10).
Kemiskinan Ekstrem Turun
Selain penurunan kemiskinan secara umum, kemiskinan ekstrem di Kota Padang juga mengalami perbaikan signifikan. Pada 2023, angkanya menurun dari 0,64 persen menjadi 0,15 persen, atau sekitar 4.850 jiwa keluar dari kategori kemiskinan ekstrem.
Menurut Yosefriawan, angka kemiskinan sebesar 4,06 persen pada Maret 2024 ini telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menetapkan 4,10 persen untuk 2024.
Pemerintah Kota Padang menerapkan beberapa strategi untuk mengurangi angka kemiskinan. Langkah utama termasuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat melalui bantuan sosial dan layanan kesehatan. Selain itu, Pemkot meningkatkan pendapatan warga melalui program pemberdayaan dan pelatihan kerja. Infrastruktur dan akses terhadap layanan dasar juga terus diperbaiki untuk mengurangi kantong-kantong kemiskinan.
“Kami berharap pendekatan ini dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat, sehingga angka kemiskinan dapat ditekan secara signifikan,” tambahnya.
Yosefriawan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya pengentasan kemiskinan. “Kami membutuhkan dukungan dari berbagai sektor, agar angka kemiskinan ini bisa terus ditekan sesuai harapan kita semua,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Novalino menegaskan, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dibentuk untuk mengevaluasi perkembangan kemiskinan dan mempercepat penurunan kemiskinan di Padang, termasuk kemiskinan ekstrem.