Dikarenakan Asmara, Seorang Pelajar Peragakan 17 Adegan Perkelahian

Foto : internet

Bukittinggi – Rekontruksi duel akibat masalah asmara, Polres Bukittinggi menggelar Rekonstruksi perkelahian pelajar yang menyebabkan seorang pelajar berinisial FKK (17) meninggal dunia dengan tersangka memperagakan 17 adegan.

“Sesuai dengan rekonstruksi yang dilaksanakan dan keterangan para saksi, maka didapat sebanyak 17 adegan dalam rekonstruksi kasus kekerasan terhadap anak yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut,” kata KBO Sat Reskrim Polres Bukittinggi Iptu Anidar pada Kamis, 18 Februari 2021.

Rekonstruksi ini sesuai dengan petunjuk Kejaksaan Negeri Bukittinggi melalui P19 yang dikirimkan ke Satuan Reskrim Polres Bukittinggi yang dilakukan di lokasi kejadian yakni di kawasan Belakang Balok, Bukittinggi.

“Rekonstruksi ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran peran anak berhadapan dengan hukum (ABH) sehingga jelas jalan cerita terjadinya kasus kekerasan dimaksud, dan memberikan gambaran kepada pihak jaksa penuntut umum didalam proses sidang di Pengadilan nantinya,” ucapnya

Sebelumnya, seorang pelajar berinisial FKK (17) meninggal dunia karena terlibat perkelahian dengan pelajar lainnya, yang dikarenakan karena masalah asmara dengan seorang gadis antara pelaku dan korban.

Kapolres Bukittinggi AKB Dody Prawiranegara dalam keterangan tertulis bersama Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Chairul Amri Nasution mengatakan, perkelahian terjadi pada Sabtu, 6 Februari 2021. “Sekira pukul 12.00 siang bertempat di Belakang Balok Kota Bukitttinggi,” katanya, sebagaimana dirilis tribratanews di situs resmi Polri.

Kejadian tersebut, berawal dari percakapan pesan melalui aplikasi WhatsApp pelaku dengan korban terkait masalah asmara, dan melakukan perjanjian untuk bertemu.

“Pelaku berpacaran dengan seorang gadis yang merupakan mantan pacar korban. Pelaku dan korban janjian untuk bertemu di lokasi TKP,” katanya.

Ketika korban bersama temannya sampai di lokasi yang telah di janjikan, korban turun dari motor dan langsung mendapatkan pukulan dari pelaku.

“Pelaku langsung memukul kepala korban menggunakan helm milik pelaku sehingga korban terjatuh ke aspal. Perkelahian tersebut sempat di lerai warga yang berada disekitar TKP,” kata AKP Chairul Amri.

Pada pukul 18.10 korban dinyatakan meninggal dunia di RS Yarsi Bukittinggi, saat mendapatkan informasi perkelahian tersebut, TIM Opsnal Polres Bukittinggi bergerak ke lokasi dan mengamankan pelaku yang masih berusia 17 tahun.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.