Tanah Datar – Gunung Marapi mengalami erupsi baru yang dicatat oleh Pos Pengamat Gunung Marapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada pukul 09:17 WIB.
Menurut PVMBG, meskipun tinggi kolom abu tidak teramati, erupsi ini terdeteksi pada seismogram dengan amplitudo maksimum 11.5 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 2 detik.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, menyatakan bahwa saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level III atau siaga, sejak erupsi pertama pada 3 Desember 2023. Dalam kurun waktu tersebut, telah terjadi 227 kali letusan dan 2175 kali hembusan.
“Pekan pertama Maret ini mencatat 26 kejadian letusan dan 207 kali hembusan,” ucap Ahmad.
Mengingat status siaga Gunung Marapi, PVMBG merekomendasikan agar seluruh masyarakat di sekitar gunung, para pendaki, pengunjung, atau wisatawan untuk tidak memasuki wilayah radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, juga diminta untuk waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat curah hujan tinggi.
“Jika hujan abu terjadi, masyarakat harus menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Sarana air bersih juga perlu diamankan dan atap rumah harus dibersihkan dari abu vulkanik agar tidak roboh.” tambah Ahmad