PADANG, KABARSUMBAR – Mei 2019 direncanakan akan dilaksanakan proyek reaktifasi kereta api (KA) di Sumatera Barat (Sumbar) dari Simpang Haru ke Pulau Aie.
Hal tersebut, setelah peresmian stasiun dan jalur reaktifasi di Nareh, Pariaman dan Peresmian stasiun BIM tahun lalu oleh Presiden RI dan menindaklanjuti kunjungan kerja Menteri Perhubungan RI Budi Karya pada 22 Maret 2019 ke Sumbar.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan dalam rapat tersebut, membahas detail program reaktifasi KA di Sumbar dan Kemenhub sudah mempunyai blueprint rencana pembangunan untuk mengaktifkan kereta api.
“Peningkatan jalur KA sudah dianggarkan, untuk jalur tersebut minggu depan Pemprov, Pemkot Padang, kementerian Perhubungan dan PT. KAI serta instansi terkait akan mengadakan rapat yang di fokuskan pada pembebasan dan penertiban lahan,” kata Gubernur.
Dikatakan Gubernur, selain jalur Simpang Haru ke Pulau Aie, tahun ini akan dibangun jalur reaktifasi dari Nareh ke Sungai Limau, dan Padang Pariaman. Selain itu untuk jalur Padang Panjang ke Bukittinggi juga ada peningkatan rel kereta api secara bertahap.
“DED sudah siap dibuat, yang diperlukan sekarang rapat bersama pemkab Tanah Datar, Agam, Pemko Bukittinggi dan instansi terkait untuk membicarakan tahapan pekerjaan yang perlu dilasanakan,” ungkapnya.
Program reaktifasi di Kota Padang, selain jalur Simpang Haru ke Pulau Aie juga akan menyentuh jalur ke Bukik Putuih, Taluak Bayua. Ke semua jalur tersebut akan dilalui oleh KA Sibinuang dan nantinya juga KA ke Bandara, sehingga ke Bandara bisa dari Indaruang, Pulau Aie dan Bukik Putuih Taluak Bayua.
“Juga akan dibangun stasiun tambahan, yakni di Pasar Alai, Basko dan Kayu Kalek. Dan kita harap dapat meningkatkan jumlah penumpang karena stasiun baru tersebut berada didaerah padat penduduk,” harapnya.
Untuk reaktifasi di lembah anai, direncanakan menggunakan teknologi Metro Kapsul (atau dikenal dengan teknologi AGT). Metro kapsul ini bisa beroperasi di kemiringan maksimal 10 persen, dengan kecepatan maksimal 60 km/jam. Jalur ini selain untuk penumpang umum juga untuk pariwisata.
“Stasiun Kayu Tanam akan ditingkatkan menjadi stasiun utama tempat naik turunnya penumpang Metro Kapsul, yang akan berwisata di Lembah Anai dari Kayu Tanam ke Padang Panjang,” ujarnya.
Untuk jalur short cut KA dari Solok ke Taluak Bayua, akan dikerjakan oleh pihak swasta. Sudah ada beberapa investor yang berminat. Ke depan akan ditindaklanjuti dengan beberapa kesepakatan.
Jalur ini memang dikhususkan untuk pengangkutan barang termasuk hasil tambang, CPO, semen, barang dagangan dan hasil alam lainnya.
Adapun KA dari Kota Sawahlunto akan diperpanjang ke arah Silo dan dari Sawahlunto ke Muaro Kalaban.
“Tentunya program reaktifasi ini untuk mengurangi kemacetan di jalan raya serta membuat masyarakat lebih efisien, efektif, nyaman dalam berperjalanan. Tentu dengan KA akan lebih murah, cepat dan tepat mencapai tujuan” sebutnya kembali.
Terakhir, pihaknya berharap kepada masyarakat Sumbar untuk mendukung proyek reaktifasi KA di Sumbar. Agar dapat berkembang dan semuanya akan mendapatkan manfaatnya.
[Putri Caprita]