
Sebanyak 18 peralatan menggunakan koverter kit ditampilkan saat pameran dan pengujian konverter kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan (Nusantara Fishery Port Kejawanan) Kota Cirebon, Jawa Barat.
Peralatan seperti diesel, kendaraan bermotor, alat pembuat es, genset dipamerkan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Pada kesempatanya, Menteri Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, pada kesempatannya menyampaikan, pameran dan pengujian alat konverterkit bertujuan untuk menunjukkan ke publik hasil inovasi yang dilakukan.
“Dengan mengonversi BBM ke gas itu tentu bisa menghemat biaya operasional sebesar 65 persen. Semisal, nelayan biasanya habis 70 ribu rupiah untuk mencari ikan setiap kali melaut, ini cukup menggunakan elpiji tiga kilogram yang harganya 20 ribu rupiah,” ujar Nasir kepada awak media di PPN Kejawanan Cirebon, Jumat (18/5/2018), dilansir detik.com.
Selain itu Kemenristekdikti dikatakan, telah berhasil memberikan inovasi membantu masyarakat untuk pendistribusian konverterkit. Kemudian itu akan dilakukan oleh KKP, Kemendes, Kementerian ESDM.
“Konverterkit ini sudah lolos uji, sudah SNI. Kami ini hulunya. Nanti akan disediakan sebanyak 40 ribu konverterkit untuk dibagikan ke nelayan tahun ini,” kata Mohamad Nasir.
Pameran dan uji peralatan yang menggunakan konverter kit itu dihadiri perwakilan dari Kementerian Desa (Kemendes), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Komisi VII DPR RI, serta sejumlah pejabat daerah.