Agam – Tim SAR gabungan terus berupaya mengevakuasi 18 orang pendaki yang masih tersisa di kawasan puncak Gunung Marapi, Sumatra Barat. Ke-18 pendaki tersebut dipastikan telah meninggal dunia akibat erupsi gunung berapi tersebut.
Wakapolda Sumbar Brigjen. Pol. Edi Mardianto mengatakan, titik lokasi keberadaan 18 pendaki tersebut sudah diketahui, yakni di sekitar cadas atau beberapa meter dari lubang kawah. Namun, evakuasi menjadi sulit karena medan yang berat dan erupsi Gunung Marapi yang menyemburkan badai debu.
“Kendala medan yang berat dan erupsi marapi yang menyemburkan badai debu, menyulitkan tim SAR gabungan untuk meevakuasi secara cepat,” kata Edi, Selasa (5/12/2023).
Pada hari ketiga pascaerupsi, proses evakuasi diintensifkan dengan menerjunkan ratusan orang dari berbagai instansi dan dukungan masyarakat lokal. Mereka diharapkan bisa menuntaskan proses evakuasi semua korban hari ini.
Data posko utama penanganan erupsi Gunung Marapi menyebutkan, total korban pendaki saat erupsi berjumlah 75 orang.
Sebanyak 52 orang berhasil dievakuasi dengan selamat, sementara 23 orang dinyatakan meninggal dunia.
Dari 23 orang yang dinyatakan meninggal dunia, 5 korban sudah dievakuasi dan diidentifikasi otoritas terkait.
Sisanya 18 orang yang dinyatakan meninggal akan segera dievakuasi.