“Ini namanya kopi berakal sehat, lalu kita siram dengan argumentasi, maka jadilah dia kopi yang berbasis gagasan. Oke, mari kita nikmati sama-sama, hhmm sewangi akal Minang”
Itulah penggalan kalimat yang disampaikan Rocky Gerung, seorang filsuf yang juga pendiri SETARA Institute ketika didaulat me-launching Star Up Café di Padang, Senin (9/7/2018).
Kafe yang terletak di kawasan Ulakkarang itu didirikan oleh Zuhrizul Chaniago, owner Ikarsa Tour yang juga owner Lawang Park dan pegiat wisata di kawasan Mandeh. Sesuai dengan namanya, menurut Zuhrizul, kafe itu didirikan dengan konsep bisa menjadi kantor bagi para pengusaha pemula dan tempat diskusi dan menuangkan gagasan.
Launching kafe tersebut diselingi dengan diskusi bersama jurnalis media cetak, online dan televisi serta aktivis mahasiswa. Hadir sebagai pembicara Rocky Gerung, Febriyansyah, Heru Perdana Putra dan Zuhrizul Chaniago. Tema yang diangkat adalah Gerakan Rasionalisasi Indonesia.
Sesuai dengan tema, menurut Zuhrizul,karena mengikuti akal sehat makanya dia mendirikan kafe tersebut. Kafe tersebut sebelumnya merupakan kantor penjualan tiket pesawat. Dia menyadari, sekarang orang beli tiket bisa dari rumah, tanpa perlu repot-repot ke kantornya.
Untuk itu, agar tempat itu produktif, maka didirikanlah kafe. “Ini bentuk berpikir mengikuti akal sehat yang saya lakukan. Ke depan, saya berharap kaum muda yang merintis usaha, anak muda yang memiliki komunitas, bisa menjadikan kafe ini sebagai kantor dan sekre mereka. Kita ada ruang ngopi hingga ruang rapat di kafe ini,” ulas anggota Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumbar ini.
Sementara Rocky Gerung mengatakan, bicara tentang akal sehat dan rasional dalam berpikir, menurutnya sebenarnya ideologi itu berawal dari Sumatera Barat.
“Indonesia ini dibentuk oleh pemikir-pemikir yang berasal dari Minangkabau seperti, Agussalim, Sutan Syahrir, Bung Hatta Bahkan Tan Malaka Semua itu orang yang menuangkan pikiran pake akal sehat dan Rasional,” ulasnya.
Bicara politik saat ini, Rocky beranggapan negara saat ini sudah tidak rasional lagi dan jauh dari akal sehat banyaknya ikut campur pemerintah dan pembungkaman terhadap kaum muda bahkan diperguruan tinggi.
“Bayangkan seharusnya kampus tempatnya orang beargumentasi dan kritis terhadap kebijakan yang tidak popular malah ini mereka diberikan kegiatan-kegiatan yang begitu banyak sehingga menghilangkan sikap kritis dari mereka,” tegas Rocky.
Pada kesempatan Pebri juga menambahkan, hari ini negara sudah terlalu ikut campur dalam persolan di perguruan tinggi. “Kampus tempatnya kaum milenial kritis telah berubah dan tidak steril lagi,” katanya.
(Hijrah Adi Sukrial)
