Padang – Memilih berpasangan maju jadi calon kepala daerah di Pilkada Sumbar 2020, bukan perkara gampang.
Terbukti sampai hari ini baru Calon Gubernur jalur perseorangan atau independen, Irjen Pol Fakhrizal punya Cawagub, yaitu GENIUS UMAR.
Bahkan kepada media, Fakhrizal tegas mengatakan pilihannya berpasangan dengan Genius, sudah bulat.
“Memilih Pak Genius dengan hati tidak logika semata,”ujar Fakhrizal Senin 13/1 di Jakarta.
“Cocok dan Pak Genius latarbelakangnya seorang birokrat sehingga bisa saling mengisi jika nantinya dipilih masyarakat Sumbar,” kata Fakhrizal.
Jenderal bintang dua putera Kamang Agam, lahir di Bukittinggi menamatkan SMA di Padang, terus terakhir, hampir 3 tahun jadi Kapolda Sumbar, akui sudah empat kali bertemu Genius Umar sebelum meminta Wako Pariaman Genius Umar jadi Cawagub.
“Empat kali bertemu langsung dengannya. Pertama, saat saya kunjungan kerja ke Pariaman. Saat itu dia masih menjabat wakil walikota. Saya berbincang dengannya. Ternyata, Pak Genius ini pemimpin muda energik, punya pandangan-pandangan yang bagus untuk Sumbar ke depan. Lalu, saya ketemu lagi saat koordinasi pengamanan Pilkada Pariaman dan Pak Genius ketika itu mencalonkan diri. Pertemuan ketiga, saat saya ke Pariaman menghadiri pembukaan Festival Tabuik. Saya melihat Pak Genius mampu menggerakkan massa dan mampu memenej acara yang dihadiri ratusan ribu orang itu dengan baik,”ujar Fakhrizal.
Nah saat bertemu terakhir setelah melewati pertimbangan, akhirnya Fakhrizal bulat pilih Genius Umar jadi Cawagub dan maju lewat jalur perseorangan Pilkada Sumbar 2020.
“Terakhir, saya bertemu di acara Forkopimda di Sentul, Bogor. Saat itu saya ”tembak” beliau langsung di depan gubernur. ”Pak Wali, siap jadi pasangan saya?” kata saya. ”Siap Pak Kapolda,” katanya. Terus saya bilang ke gubernur, saya kalau maju Pak, saya sama Genius. Gitu ceritanya. Usai acara di Sentul, saya telpon Pak Genius. Dia bilang, ”Saya kalau dengan Pak Kapolda, saya siap. Bismillah Pak Kapolda,”ujar Fakhrizal menceritakan proses Genius Umar jadi Cawagub.
Terkait dengan Undang-Undang Pilkada yang mengatur bahwa calon dari TNI/Polri dan anggota legislatif harus menyerahkan surat pengunduran diri, Fakhrizal menegaskan bahwa begitu mendaftar dan menyerahkan persyaratan ke KPU, maka dia akan mundur dari Polri.
“Sportif kan? Supaya saya juga tidak terganggu. Walaupun saat mendaftar itu, masa bakti saya masih setahun lebih lagi,” jelasnya.
Bagi Fakhrizal, semua calon punya peluang dan kesempatan yang sama dan itu dijamin undang-undang. Semua juga punya massa masing-masing.
“Tapi kita harus bertarung secara sportif. Coba lihat, selama ini saya tidak pernah mengganggu yang lain kan? Kita harus bertarung sportif sajalah. Biarkan masyarakat yang menilai dan memilih pemimpinnya. Terpenting, kita harus sama-sama saling membesarkan satu sama lain, bukan saling menjatuhkan,” harap Irjen Fakhrizal.