
PADANG, KABARSUMBAR – Dua pelajar salah satu SMA Swasta di Kota Padang menjadi korban keganasan dari para pelajar ‘nakal’ di kawasan Damar, tepatnya didepan SD Baiturrahmah, Kota Padang, Jumat (20/7/2018).
Salah seorang korban pun harus mengalami luka ringan setelah menerima lemparan senjata tajam dari para gerombolan pelajar tersebut.
Salah seorang korban berinisial MZ mengungkapkan, saat itu, dirinya bersama satu temannya berboncengan untuk melaksanakan ibadah shalat Jum’at dengan melewati Jalan Damar, Padang.
“Waktu itu, saya sama teman mau shalat Jumat, saya lewat dari Pantai Padang terus kemudian ke Jalan Damar,” ungkapnya.
Sesampainya didepan SD Baiturrahmah, kedua korban pun berpapasan dengan gerombolan pelajar yang membawa senjata tajam dan batu.
“Saat disana (Jalan Damar), kami berpapasan dengan sekumpulan pelajar menggunakan sepeda motor. Tiba-tiba, tidak tahu apa salah kami, mereka langsung melempari kami dengan batu dan senjata tajam lainnya,” kata MZ.
Bahkan, para pelajar nakal ini juga melempari mereka senjata tajam, seperti parang hingga mengenai korban, MZ.
“Untung berhasil menghindar, tapi ada senjata tajam, sepertinya parang atau golok yang mereka lempar. Trus, mengenai tangan saya, hingga mengeluarkan darah,” jelas MZ.
Setelah dilempari berbagai senjata, kedua korban mencoba untuk melihat plat sepeda motor pelaku. Namun, melihat korban mengurangi kecepatan sepeda motor, gerombolan pelajar pun langsung balik arah dan mengejar kedua korban.
“Kami sempat ingin hafalin wajah mereka, dan plat sepeda motor, tapi waktu melambat, mereka malah balik arah, dengan mengejar kami. Karena, kami kira mengancam, kami akhirnya berhasil kabur,” ungkapnya.
Usai mendapatkan perlakuan tersebut, kedua korban pun langsung melaporkan peristiwa yang menimpa mereka ke Polsek (Kepolisian) Padang Barat.
“Kami ke tempat teman, lalu ke Polsek Padang Barat langsung melapor didampingi orang tua. Setelah melapor, saya langsung ditemani kepolisian ke RS Bhayangkara untuk mengobati luka pada tangan saya,” kata MZ.
Selain itu, kakak korban, Nadia sangat menyesalkan perilaku para pelajar tersebut. Ia berharap agar pihak kepolisian mengusut para pelaku yang sudah mencelakai adiknya, dan meresahkan masyarakat tersebut.
“Dia (MZ) bukan anak petarung (nakal), dia anak-anak baik. Tidak ada salah apa, langsung digituin. Ini sudah sangat meresahkan, apalagi bagi para pelajar lain,” kata Nadia.
Sementara itu, laporan korban sendiri sudah diterima oleh pihak kepolisian, Bripka Ronaldo dengan perihal penganiyaan dengan nomor LP/282/K/VII/2018/Sektor Padang Barat.