Penjabat (PJ) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, mengapresiasi kolaborasi antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan berbagai pihak dalam menyukseskan Program Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS). Kolaborasi ini menciptakan dampak positif bagi keamanan pangan di sekolah-sekolah setempat.
“Terima kasih kepada kepala sekolah, guru, komite, orang tua, siswa, serta seluruh pihak terkait yang berkolaborasi dengan BBPOM dalam menjaga keamanan pangan di sekolah,” kata Sonny saat membuka acara Pengawalan Program PJAS di Hotel Rangkayo Basa, Kamis (19/9/2024). Acara ini diikuti 40 peserta, termasuk perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, guru, serta murid.
Kota Padang Panjang meraih penghargaan di Lomba PJAS Aman Tingkat Nasional. SMP Negeri 1 Padang Panjang meraih peringkat ketiga nasional, sementara SMA Negeri 1 Sumbar mendapat peringkat harapan 1 nasional. Sonny berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi sekolah lain di Padang Panjang untuk menerapkan standar PJAS yang aman.
Meskipun saat ini hanya 10 sekolah yang telah diintervensi oleh program tersebut, Sonny mendorong agar PJAS dapat diterapkan di lebih banyak sekolah. Program ini akan mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan.
Tahun depan, Kota Padang Panjang akan menguji coba program makan siang gratis untuk sekolah.
Program ini akan memberdayakan ekonomi lokal dengan memastikan makanan yang disajikan sehat, bergizi, dan halal. Penyedia makanan harus menjaga kebersihan dan keamanan pangan.
“Kami berharap fokus pada kualitas makanan tetap menjadi prioritas. Ini adalah investasi untuk masa depan generasi kita agar tetap sehat dan cerdas,” tambah Sonny.
Sonny juga mengingatkan para guru untuk tidak hanya mendidik, tetapi juga memotivasi siswa agar mengonsumsi makanan bergizi dan aman. Ini penting untuk kesehatan mereka saat ini dan masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Balai Besar POM di Padang, Abdul Rahim, menyatakan bahwa pengawasan keamanan PJAS adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah perlu menyediakan jajanan sehat di sekolah sebagai alternatif ketika melarang jajanan sembarangan.
“Makanan yang disajikan harus berasal dari bahan baku berkualitas, dan penyajiannya perlu dilakukan secara higienis untuk mencegah kontaminasi. Program makan gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi siswa,” jelasnya.
Pada akhir acara, Sonny bersama Abdul Rahim memberikan penghargaan kepada kepala SMP N 1 dan SMA N 1 Sumbar atas penerapan PJAS yang luar biasa di sekolah mereka.