KABARSUMBAR- Di balik hamparan hijau bukit di Malalak, Sumatera Barat, terdapat tradisi minum kopi yang unik, yaitu Kopi Tatungkuik. Minuman ini dinamakan Tatungkuik karena penyajiannya yang terbalik, dengan gelas yang diletakkan terbalik di atas piring kecil
Cara Penyajiannya Yang Unik
Tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Malalak dan menarik perhatian pecinta kopi untuk mencobanya. Kopi Tatungkuik disajikan dengan cara yang tidak biasa, di mana gelas kopi ditelungkupkan di atas piring kecil. Metode ini memiliki makna dan fungsi tersendiri.
Kenapa Kopi Tersebut Harus Diminum dengan Gelas Terbalik
Pertama, posisi terbalik ini menjaga suhu kopi tetap panas lebih lama, sangat cocok untuk dinikmati di udara sejuk Malalak. Kedua, cara minum ini melambangkan kesederhanaan dan kearifan lokal masyarakat Malalak. Untuk menikmati Kopi Tatungkuik, kopi dituangkan ke dalam gelas yang sudah ditelungkupkan. Setelah meresap, hembuskan perlahan pada bibir gelas untuk membuka celah kecil. Kopi akan mengalir keluar dari celah tersebut, tanpa ampas, langsung ke mulut. Pengunjung dapat merasakan sensasi rasa kopi yang kaya dan aroma khas yang memikat. Kopi Tatungkuik biasanya disajikan dengan gula aren atau susu kental manis.
Menikmati Kopi Tatungkuik bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang tradisi dan budaya masyarakat Malalak. Bersantai di kedai kopi tradisional, ditemani secangkir Kopi Tatungkuik dan pemandangan alam yang indah, memberikan pengalaman tak terlupakan. Interaksi dengan penduduk setempat yang ramah semakin menambah kehangatan suasana.
Mempertahankan Tradisi yang Ada
Kopi Tatungkuik dapat ditemukan di berbagai kedai kopi tradisional di Malalak. Lebih dari sekadar kopi, ini adalah simbol tradisi, budaya, dan keramahan masyarakat Malalak. Kopi Tatungkuik adalah bagian dari kekayaan budaya Sumatera Barat yang patut dilestarikan. Dengan mencicipi kopi ini, tidak hanya menikmati kelezatannya, tetapi juga turut menjaga tradisi dan budaya setempat.