Kue Singgang, Kelezatan Tradisional Minangkabau yang Tetap Eksis

Foto: Internet

KABARSUMBAR – Minangkabau kaya akan kekayaan kuliner tradisional yang unik, salah satunya adalah Kue Singgang atau Bika. Kue ini merupakan hasil olahan tradisional masyarakat Minangkabau dengan ciri khas proses pembakarannya yang menggunakan tungku api. Bahan utama pembuatnya adalah kelapa parut, tepung tape singkong, dan gula.

Dimana Saja Kue Singgang Bisa Ditemukan?

Kue Singgang mudah ditemukan di sepanjang jalanan Kota Padang, Bukittinggi, hingga Padang Panjang. Rasa gurih dari kelapa berpadu manisnya gula menciptakan perpaduan rasa yang unik, terutama jika disantap bersama secangkir teh hangat. Kombinasi ini telah menjadi favorit banyak orang.

Mengenal Bika Alias Singgang yang Banyak Diburu Pecinta Kuliner
Foto: Internet

Kenapa Dinamakan Singgang ?

Nama “Singgang” sendiri berasal dari bahasa Minang yang berarti “bakar”. Proses pembakaran tradisional menggunakan tungku api memberikan aroma khas pada kue ini. Adonan kue dimasak di dalam priuk yang diletakkan di atas tungku hingga matang merata.

Selain rasanya yang lezat, Kue Singgang juga mengenyangkan. Kandungan kelapa parut dan tape singkong membuatnya menjadi camilan yang cukup mengenyangkan. Tak heran jika kue ini menjadi favorit banyak orang di Sumatera Barat.

Kue Singgang merupakan warisan kuliner yang perlu dilestarikan. Cita rasa khas dan proses pembuatan tradisionalnya menjadikannya bagian penting dari kekayaan budaya Minangkabau. Agar generasi mendatang dapat menikmati kelezatan kue ini, upaya pelestarian harus terus dilakukan.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.