Mentawai dan Sumenep di Goyang Gempa

`Reruntuhan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018). Photo : istimewa.
Reruntuhan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018). Photo : istimewa.
`Reruntuhan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018). Photo : istimewa.
Reruntuhan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018). Photo : istimewa.

SUMENEP, KABARSUMBAR-Memasuki Lebaran 2018, masyarakat Kabupaten Sumenep, Jawa Timur berduka. Efek gempa bumi berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR), Rabu (13/6//2018) malam.

Dari peristiwa itu dilaporkan enam warga mengalami luka dan sebanyak 77 unit rumah mengalami kerusakan. Gempa tersebut bersamaan saat salat Tarawih, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho
via rilisnya yang diterima Kabarsumbar.

Peristiwa itu, BMKG melaporkan episenter gempa di darat pada jarak sekitar 6 km arah Timur Laut Sumenep, Jawa Timur dengan kedalaman 12 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami. Gempabumi yang terjadi ini merupakan jenis gempabumi intraplate dengan hiposenter dangkal akibat aktivitas patahan lokal.

Data sementara 6 orang luka ringan, 25 unit rumah rusak berat, 52 unit rumah rusak ringan, 2 unit masjid rusak berat, 1 unit masjid rusak ringan, 1 unit madrasah rusak berat dan 1 unit ponpes rusak ringan. Gempa berlangsung lima detik dan dirasakan kuat oleh warga, sebab masyarakat setempat berhamburan ke luar rumah dan gedung Guncangan itu dirasakan di Kecamatan Batu Putih meliputi Desa Bulaan, Desa Batu Putih Laok, Desa Bantelan, Desa Sergeng, dan di Kecamatan Dasuk di Desa Dasuk Timur dan Kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.

BPBD Kabupaten Sumenep bersama aparat dari Kodim 0827 Sumenep, Polri, Basarnas, PMI, relawan dan SKPD masih melakukan pendataan dan penanganan darurat. Pendataan jumlah kerugian materiil akibat gempa masih dilakukan. Petugas bersama masyarakat membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Bantuan disalurkan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa.

Reruntuhan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018). Photo : istimewa.
Reruntuhan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018). Photo : istimewa.

Sementara gempa beruntun mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (13/6/2018) Kamis (14/6/2018).

BMKG melaporkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 12 kali di Kepulauan Mentawai pascagempa dengan kekuatan 5,8 SR pada 13/6/2018 pukul 06.08 WIB.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar pada kedalaman 13 km.

Gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

Gempa dirasakan lemah oleh masyarakat di Mantawai. Bahkan beberapa gempa susulan tidak dirasakan guncangannya. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat gempa di Mentawai.

Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal. BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan pemantaua dan sosialisasi kepada masyarakat.

[lidairak]

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.