Petani Jagung Menjerit, Hasil Panen Anjlok Akibat Hama dan Harga Jual Murah

Lima Puluh Kota – Ibarat jatuh, tertimpa tangga pula. Begitulah perumpamaan nasib yang dialami petani jagung di Jorong Koto Malintang, Nagari Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Sudahlah hasil panen yang berkurang hampir 50 persen akibat hama tikus, burung dan ulat. Penderitaan tersebut diperparah dengan harga jual yang dinilai rendah, sehingga masa panen yang seharusnya bisa membuat petani tersenyum, namun kini belum bisa banyak membantu.

Saat ini, harga jual jagung perkilogramnya hanya mencapai Rp.4.300, harga tersebut dinilai sangat rendah jika dibandingkan harga yang pernah mencapai Rp. 7.000. Kondisi tersebut dikeluhkan Fitria Nengsih (30) saat melakukan panen jagung di kebunnya, Rabu (9/7/2024).

“Hasil panen jagung saat ini jauh berkurang akibat hama ulat, tikus dan burung. Batang jagung membusuk akibat ulat,” ucap Fitria.

Lebih jauh ia menyebutkan bahwa akibat kondisi tersebut hasil panen yang biasanya mencapai 400 Kilogram, kini hanya mencapai 200 Kilogram sehingga banyak petani yang mengeluh.

“Hasil panen yang biasanya mencapai 400 Kilogram, kini hanya mencapai 200 Kilogram sehingga banyak petani yang mengeluh, apalagi harga jual yang terbilang rendah. Tikus mulai memakan Buah jagung saat mulai berbuah.” Jelasnya.

Fitria juga menyebut, kondisi panen berkurang akibat hama tikus, burung dan ulat itu hampir merata dialami petani di Jorong Koto Malintang sejak beberapa tahun terakhir.

“Kondisi ini hampir merata dialami petani yang menanam jagung di Jorong Koto Malintang.” Tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lima Puluh Kota, Witra mengatakan bahwa serangan hama tidak hanya terjadi terhadap tanaman jagung, namun juga terhadap tanaman padi masyarakat.

“Selain di Nagari Batu Payuang, hama juga menyerang tanaman padi masyarakat di Nageri Mungo. Kita akan segera turun minggu depan untuk melakukan penanganan dan memberikan pestisida agar hama tidak semakin meluas.” Ucap Witra.

Sementara terkait luas keseluruhan lahan pertanian jagung maupun padi di Kabupaten Limapuluh Kota yang diserang hama ulat, burung maupun tikus, Witra menyebutkan pihaknya masih melakukan penghitungan.

“Untuk luas lahan jagung ataupun padi yang diserang hama hingga saat ini kita masih melakukan penghitungan.” Tutupnya. (Ikhlasul Ihsan)

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.