Bukittinggi – Dalam kunjungan kampanye di Pasar Ateh, Bukittinggi, Kamis (26/9/2024), Mahyeldi mendengar keluhan pedagang terkait sepinya pengunjung. Keluhan ini disampaikan langsung saat calon Gubernur Sumatera Barat nomor urut 1 tersebut menyapa para pedagang.
Keluhan Sepi Pengunjung di Pasar Ateh
Rina, pedagang pakaian di lantai dua pasar, mengeluhkan turunnya pengunjung sejak terjadinya kebakaran. Kiosnya yang berada di area kurang strategis, menurutnya, menjadi salah satu penyebab menurunnya pendapatan. “Saya merasa terzalimi. Banyak pedagang baru dapat tempat strategis di depan, sedangkan kami di lantai dua yang sepi,” ujarnya dengan nada kecewa
Rina mengungkapkan bahwa pendapatannya tidak mampu menutupi sewa kios sebesar Rp15 juta per tahun yang ditetapkan pemerintah. Dia menyoroti bahwa meski telah berjualan 10 hari, hanya satu kali transaksi yang terjadi. “Sudah 10 hari berjualan, baru satu pembeli dengan keuntungan Rp50 ribu. Uang itu tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian,” tambahnya.
Mahyeldi : Perlu Perhatian Pemerintah untuk Hal ini
Menanggapi hal ini, Mahyeldi mengakui perlunya perhatian pemerintah untuk menyeimbangkan kewajiban pedagang dengan fasilitas yang disediakan. Menurutnya, pemerintah berhak menarik retribusi, namun harus diimbangi dengan pelayanan yang memadai.
“Kami akan meminta Plt Wali Kota Bukittinggi untuk meninjau langsung kondisi pasar. Pelayanan harus sesuai dengan harapan pedagang,” ungkap Mahyeldi. Dia juga mendukung usulan peninjauan ulang harga sewa per meter serta penempatan mobil pariwisata di depan pasar guna menarik pengunjung.
Komitmen Dialog dengan Pedagang
Mahyeldi berharap Plt Wali Kota Bukittinggi dapat berdialog langsung dengan pedagang agar solusi yang tepat bisa ditemukan. “Saya berharap Plt Wali Kota bisa bertemu langsung dengan pedagang dan mengambil langkah yang tepat,” tegasnya.
Mahyeldi menutup dengan komitmen bahwa keluhan ini akan dijadikan bahan evaluasi guna meningkatkan kesejahteraan pedagang di masa mendatang. “Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, dan memastikan tidak ada aturan yang bertentangan dengan kepentingan pedagang,” pungkasnya.