Kota PadangPemerintah

RS Djamil Siap Hadapi Megathrust Sumbar Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

399
×

RS Djamil Siap Hadapi Megathrust Sumbar Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Sebarkan artikel ini

Dovy Djanas menekankan pentingnya mitigasi dan edukasi dalam menghadapi isu megathrust yang terus berkembang

PadangRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil meningkatkan kesiapsiagaan operasionalnya melalui simulasi bencana megathrust yang akan melibatkan ratusan personel, sebuah langkah penting mengingat posisi strategis Sumatera Barat sebagai etalase bencana alam.

Simulasi ini, yang dijadwalkan pada Rabu 2 Juli 2025, bertujuan untuk memastikan seluruh unit dan staf siap menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami, khususnya di Kota Padang yang sangat rawan.

Direktur Utama RSUP M. Djamil, Dovy Djanas, menekankan pentingnya mitigasi dan edukasi dalam menghadapi isu megathrust yang terus berkembang.

“Sumbar merupakan etalase bencana. Pentingnya mitigasi dan edukasi tak bisa diabaikan. Kota Padang sangat rawan terhadap gempa dan tsunami. Isu megathrust harus menjadi perhatian kita bersama,” katanya di Padang, Selasa (1/7/2025).

Menanggapi kondisi tersebut, RSUP M. Djamil terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan civitas hospitalia melalui kegiatan evakuasi yang dilakukan setidaknya sekali setahun.

Rumah sakit juga telah menyiapkan jalur evakuasi dan edukasi kebencanaan.

“Kita berharap seluruh civitas ikut berperan aktif dalam simulasi dan siap menghadapi kemungkinan terburuk saat terjadi bencana,” katanya.

Simulasi serupa terakhir kali dilakukan pada tahun 2019, dan kegiatan ini berfungsi sebagai ajang untuk memastikan setiap unit memahami perannya serta menguji kesiapan rumah sakit dalam keadaan darurat.

Direktur Medis dan Keperawatan RSUP M. Djamil, Bestari Jaka Budiman, menegaskan bahwa sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah Sumatera bagian tengah dan barat, RSUP M. Djamil memiliki peran strategis dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam kondisi gawat darurat.

Dengan letak geografis Kota Padang yang berada di zona rawan gempa dan tsunami, kesiapsiagaan bencana dinilai sangat krusial.

Rumah sakit dituntut memiliki sistem tanggap darurat yang handal, terstruktur, dan teruji.

“Dalam kondisi bencana, rumah sakit akan menjadi titik akhir dalam penanganan korban. Oleh karena itu, kesiapan sangat diperlukan agar tidak terjadi kekacauan yang dapat mengganggu penanganan pasien,” kata Bestari.

Simulasi yang akan datang akan mencakup dua skenario, yaitu saat kondisi darurat terjadi dan pasca bencana.

Kegiatan ini juga akan menjadi ajang evaluasi terhadap efektivitas Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun, untuk memastikan kesesuaiannya dengan kondisi lapangan.

Ketua Komite Keselamatan Kerja RSUP M. Djamil, Katherina Welong, menjelaskan bahwa simulasi ini akan melibatkan 620 personel dan disaksikan oleh 27 rumah sakit lain.

Titik kumpul saat simulasi tersebar di beberapa lokasi gedung, termasuk IRJ lantai 3 dan 4, Gedung COT lantai 3 (depan Bangsal THT Mata dan IBS), Gedung IPS Nonmedik lantai 3, Gedung IPD lantai 3, dan Gedung IKA lantai 3.

Skenario simulasi, yang akan dilaksanakan pada Rabu (2/7/2025) pukul 09.00 WIB, mengasumsikan gempa berkekuatan 7,9 SR, berpusat di koordinat 1°23 LS dan 98°54 BT atau 80 km barat Kota Padang, dengan kedalaman 10 km dan berpotensi tsunami.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.