PADANG, KABARSUMBAR – Malam itu Novrizal, 34 tahun dan Sandra Oktavia, 24 tahun, tidak bermipi macam-macam.
Namun, siapa nyana. Hari Jumat, 9 November 2018, hari naas buat keluarga pasangan suami-istri yang memiliki dua anak masih kecil-kecil.
Sebatang pohon aren/pohon anau berdia meter besar menghantam rumah kediaman yang sudah dua tahun mereka tempati.
Rumah beratap seng berdinding papan itu beralamat di RT : 002/RW : 001 Kelurahan Teluk Bayur, Kec. Padang Selatan, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat.
“Waktu kejadian pohon aren menimpa rumah kontrakan kami, baru menunjukkan pukul 07.00 WIB. Hari masih pagi,” tutur Sandra Oktavia ketika dikunjungi dua pimpinan Baznas Padang pada hari kejadian tersebut.
Menurut Sandra panggilan akrab Sandra Oktavia, waktu peristiwa terjadi dia sedang berada di Pasar Gaung Teluk Bayur belanja kebutuhan harian.
Sementara suaminya, Novrizal masih berada dalam rumah karena lagi sakit.
Setelah di awali hujan gerimis, tiba-tiba pohon aren berukuran besar yang tumbuh di belakang rumah mereka, tumbang. Kemudian menghantam rumah kontrakan Novizal dan Sandra. Kondisi rumah rusak berat.
Sandra bersyukur suminya selamat dari bencana itu. Walaupun kata Sandra, Novrisal mengalami sedikit lecet di mukanya.
Lebih bersyukur lagi Novrizal dan Sandra, ketika kejadian pohon aren tumbang, kedua anak mereka sedang bermain di rumah tetangga.
“Alhamdulillah. Kedua anak kami selamat. Syukur mereka sedang bermain di rumah sebelah,” ulas Sandra.
RUSAK BERAT
Setelah kejadian, warga sekitar rumah Sandra histeris. Mereka mengira Novrizal jadi korban tertimpa pohon aren.
“Kami melihat Novrizal berusaha keras ke luar dari puing-puing rumah yang belah dua dihantam pohon aren,” kata beberapa tetangga Novrizal dan Sandra.
Akibat kuatnya hantaman pohon aren, rumah kontrakan tidak bisa dihuni lagi. Rusak parah.
Baznas Kota Padang mendapat informasi dari Rinaldi Reporter TVRI Sumbar yang berada di lokasi. Sore harinya tim Baznas Padang langsung turun dan menyalurkan bantuan.
Dua pimpinan Baznas Padang, H. Syafriadi Autid dan Ustadz Siril Firdaus memimpin langsung tim tanggap bencana ke lokasi musibah.
Sudah standar operasional (SOP) Baznas Padang untuk bantuan tanggap bencana diberi sembako senilai Rp 250.000 dan uang tunai Rp 1.250.000.
“Baznas Padang ikut prihatin atas musibah yang ibu dan bapak alami hari ini,” ujar Ustadz Siri Firdaus dan H. Syafriadi Aitid sewaktu menyerahkan bantuan diterima Sandra.
Kedua pimpinan Baznas Padang didampingi, Industriyadi (Kabid Pendistribusian), Awaluddin Kahar (Humas) dan Bobbi Iskandar (staf Adm dan Sdm).
TERIMAKASIH
Sandra merasa terharu begitu cepat perhatian Baznas Padang. “Alhamdulillah. Terimakasih banyak, bapak. Kami sudah diperhatikan,” ucap Sandra.
Kedatangan tim Baznas Padang ke Teluk Bayur juga mendapat antusias warga setempat.
Usai penyerahan bantuan untuk keluarga korban rumah tertimpa pohon aren, sejumlah warga mendekati kedua pimpinan Baznas.
Dari amatan di lapangan, banyak hal yang disampaikan warga Teluk Bayur pada Ustadz Siril dan H. Syafriadi Autid.
“Kami sangat berharap perhatian dan bantuan Baznas,” kata seorang ibu berbaju merah dan memakai rok hitam.
[Putri Caprita]