Saat evakuasi jenazah korban dari dalam kamar rumah.
Saat evakuasi jenazah korban dari dalam kamar rumah.
SOLOK, KABARSUMBAR-Kematian Rosna (57), warga Parak Gadang Jorong Batu Palano, Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar pada Selasa (3/7) siang menyisakan misteri ditengah masyarakat.
Korban yang ditemukan tewas mengenaskan dalam kamar rumahnya menunjukkan indikasi faktor pembunuhan.
Kapolres Solok AKBP Ferry Irawan melalui Kasat Reskrim Polres setempat, AKP Doni Arianto menyatakan, tanda-tanda luka yang dialami janda beranak satu itu menunjukkan adanya tindakan kekerasan hingga menyebabkan korban meregang nyawa.
“Tetapi kita terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini, ” kata Doni, Rabu (4/7/2018).
Doni juga menjelaskan, saat didapati korban di dalam kamarnya, jasad korban ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Selain bersimbah darah, pada bagian leher terdapat luka bekas sabetan benda tajam selebar 10 CM. Posisi korban tertelentang di tempat tidur dengan wajah tertutup kain bantal.
Setelah dilakukan identifikasi oleh tim Inavis polres solok arosuka, korban yang saban hari disapa dengan sebutan Suna itu, di bawa ke rumah sakit Bhayangkara Padang menjalani otopsi untuk kepentingan penyelidikan.
“Kita tunggu hasil Otopsi dulu. Paling lama dalam satu minggu ini,” beber Kasat Reskrim Polres Solok.
Senada dengan Kasat Reskrim, Wakil Kapolsek Kubung Ipda Amiswal yang dihubungi terpisah, tidak berani berspekulasi tentang motif kasus yang dialami korban. Kecuali memastikan terus melakukan penyelidikan dengan memanggil saksi-saksi, pihaknya juga masih menunggu keterangan dari pihak keluarga yang masih dalam suasana berkabung.
Kecuali hilangnya nyawa korban, terhadap informasi raibnya sejumlah harta benda korban, seperti kendaraan motor, perhiasan emas dan handphone,
pihak kepolisian mengaku sudah mengumpulkan informasi tersebut.
“Khabarnya memang ada barang yang hilang, tetapi kita perlu mendalami lebih jauh,” ucap Waka Polsek Kubung.
Bahkan untuk memastikan barang jenis apa saja yang hilang, petugas Polsek Kubung bersama jajaran Reakrim Polres Solok masih mendalami kasus itu.
“Kita belum bisa meminta keterangan saksi dari pihak keluarga. Mereka dalam keadaan berkabung dan sedang proses menguburkan jasad korban,” ulas Doni Arianto.
Sementara itu, wali Jorong Batu Palano Selayo, Zulpendi, menyebutkan
prosesi pemakaman korban dilaksanakan di pandam perkuburuan keluarga yang berada di belakang rumah di Parak Gadang. Prosesi penguburan berlangsung dalam suasana duka yang dalam.
Masyarakat setempat ramai melayat, sembari berbisik-bisik membicarakan nasib naas yang dialami korban yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang kain keliling antar pekan.
“Setelah menjalani otopsi di Rumah Sakit Padang, pihak keluarga langsung membawa jasad untuk dikuburkan,” tuturnya.
Sumatera Barat mencatat lebih dari seribu kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, namun ironisnya tidak memiliki rumah aman dan psikolog di tingkat provinsi. Anggota DPD RI, Jelita Donal, mendesak evaluasi dan penyediaan layanan rehabilitasi yang memadai.
Gunung Marapi di Agam masih berstatus Waspada, sehingga PGA Marapi melarang aktivitas pendakian saat Natal dan Tahun Baru. Imbauan ini dikeluarkan menyusul erupsi pada Desember 2023 yang mengakibatkan korban jiwa. Masyarakat diimbau mematuhi himbauan demi keselamatan.