KABARSUMBAR – Masyarakat Jorong Bukit Tujuah, Nagari Solok Ambah, Kabupaten Sijunjung, menyampaikan aspirasi terkait jaringan internet yang masih menjadi masalah blank spot. Keluhan ini muncul dalam pertemuan dengan Mahyeldi, calon Gubernur Sumatera Barat, pada Minggu (29/9/2024).
Ma’aruf, perwakilan warga, mengungkapkan bahwa daerah mereka sangat terkendala dengan akses internet. “Kami membutuhkan pembangunan tower agar tidak tertinggal informasi,” ujar Ma’aruf. Kondisi ini, menurutnya, menghambat aktivitas warga yang bergantung pada jaringan internet.
Menanggapi keluhan tersebut, Mahyeldi menyarankan agar warga berkoordinasi dengan Wali Nagari. “Laporannya bisa diteruskan ke bupati untuk memetakan area blank spot,” jelas Mahyeldi. Ia menambahkan, pemerintah tengah merancang solusi melalui akses satelit guna mengatasi daerah tanpa jaringan.
“Ini sejalan dengan program pemerintah untuk memastikan wilayah blank spot mendapatkan akses internet,” tambah Mahyeldi.
Program Digital Hub untuk Peningkatan Ekonomi
Dalam kesempatan itu, Mahyeldi juga memperkenalkan rencana Digital Hub yang akan mencakup nagari-nagari di Sumatera Barat. Program ini, menurutnya, akan memudahkan masyarakat dalam mengakses pendidikan secara online. “Anak-anak bisa belajar dari rumah melalui internet satelit atau tower,” ungkapnya.
Selain pendidikan, Mahyeldi menekankan pentingnya pemasaran digital. Dengan adanya Digital Hub, hasil panen lokal dapat dijual secara online ke pasar yang lebih luas. Ia mencontohkan harga jengkol di Pariaman yang mencapai Rp40 ribu per kilogram, sementara di Solok Ambah hanya Rp15 ribu. “Akses internet memadai akan membantu produk seperti jengkol dipasarkan ke luar daerah dengan harga lebih baik,” jelasnya.
Mahyeldi menutup pertemuan dengan optimisme bahwa Digital Hub akan membuka peluang ekonomi baru. “Komunikasi bisnis akan lebih lancar, pemasaran produk lebih efisien, dan pembeli dapat langsung mendapatkan harga terbaik,” pungkasnya.