Kabupaten Padang PariamanPeristiwa

Warga Tolak Keluarga Pembunuh Berantai Tinggal di Nagari Mereka

564
×

Warga Tolak Keluarga Pembunuh Berantai Tinggal di Nagari Mereka

Sebarkan artikel ini

Padang – Warga Korong Lakuak, Nagari Sungai Abang, Padang Pariaman, mengungkapkan penolakan terhadap keberadaan kembali keluarga Satria Johanda alias Wanda (25), tersangka pembunuhan tiga wanita.

Penolakan ini mencuat akibat rekam jejak masalah yang kerap ditimbulkan oleh keluarga tersebut, memicu keresahan dan ketakutan mendalam di kalangan masyarakat sekitar lokasi kejadian.

Junaidi, seorang warga berusia 47 tahun, menyampaikan bahwa kehadiran keluarga pelaku sebelumnya dinilai sebagai sumber potensi masalah baru.

“Sejak lama mereka sering bermasalah. Kami tidak ingin mereka kembali ke sini. Sekarang warga sudah merasa sangat terganggu dan takut,” katanya.

Kejadian pembunuhan yang melibatkan Wanda menyisakan trauma mendalam.

Tiga korban, Siska Oktavia Rusdi dan Adek Gustiana—dua mahasiswi yang hilang sejak Januari 2024 dan ditemukan berupa tulang belulang di sumur tua rumah pelaku—serta Septia Adinda (25) yang jasadnya dimutilasi dan dibuang di Sungai Batang Anai, menjadi titik pemicu ketakutan yang masih menyelimuti kehidupan masyarakat.

Junaidi melanjutkan bahwa bukan hanya pelaku, tetapi anggota keluarganya juga memiliki catatan kriminal.

Ia menjelaskan bahwa salah satu saudara pelaku, kakak kandungnya, adalah mantan anggota kepolisian yang diberhentikan secara tidak hormat karena kasus narkoba.

Selain itu, adik bungsu mereka juga disebut-sebut pernah terlibat dalam kasus pencurian sepeda motor.

“Bukan sekali dua kali keluarga ini bikin masalah. Jadi wajar kalau warga merasa tidak nyaman,” tambahnya.

Kondisi kepemilikan rumah yang hanya sebatas menumpang, bukan milik pribadi keluarga pelaku, semakin memperkuat tekad warga Korong Lakuak untuk menolak keberadaan mereka.

Warga mendambakan lingkungan yang aman dan damai, terutama setelah insiden pembunuhan yang menyebabkan banyak warga masih enggan keluar malam.

“Kami ingin hidup aman dan damai. Setelah kejadian ini, banyak warga yang masih takut keluar malam. Trauma ini tidak bisa hilang begitu saja,” pungkas Junaidi.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.