KABARSUMBAR – Minangkabau terkenal dengan kekayaan makanan tradisionalnya. Namun, dengan perkembangan zaman dan masuknya berbagai makanan asing, makanan tradisional Minangkabau yang sangat lezat kini sangat jarang ditemukan. Beberapa bahkan hampir hilang dan terabaikan karena kurangnya peminat.
Makanan ini merupakan resep yang diwariskan dari generasi ke generasi oleh nenek moyang asli urang awak, melalui proses yang sangat panjang hingga pada zamannya menjadi makanan yang sangat dicari dan dinikmati banyak orang.
Berikut penjelasan tentang beberapa makanan tradisional Minangkabau yang mulai langka dan cukup legendaris:
1. Dadiah

Dadiah merupakan susu kerbau yang difermentasi secara alami di dalam buluh atau ruas batang bambu. Biasanya, proses fermentasi ini berlangsung setidaknya selama satu hari penuh, namun yang umumnya dijual di pasar adalah dadiah yang telah difermentasi selama dua hari. Fermentasi ini menghasilkan sejenis krim padat bertekstur lembut dengan cita rasa asam. Semakin lama umur fermentasinya, dadiah akan semakin padat dan mengeras. Cara paling populer menyantap makanan ini adalah dengan menyajikannya bersama emping beras atau ampiang dadiah. Kombinasi rasa asam dadiah dengan kerenyahan emping beras dan siraman gula aren menciptakan perpaduan rasa yang mantap.
2. Lompong Sagu

Kue lompong sagu merupakan kue khas Minang yang sudah jarang ditemukan. Kue ini terbuat dari tepung sagu yang diaduk bersama pisang kepok, santan, kelapa, dan gula aren, menghasilkan citarasa yang manis. Kue ini dibuat dengan cara dipanggang di atas bara hingga memiliki aroma khas hasil pemanggangan.
3. Pinyaram

Kue khas dari ranah Minang ini sangat populer di Sumatera Barat. Pinyaram biasanya disajikan saat hari perayaan tertentu seperti Lebaran dan acara adat nagari, dan itu pun dalam jumlah terbatas. Kue ini terbuat dari campuran gula pasir atau gula merah dan tepung beras atau beras hitam. Keunikan pinyaram terletak pada proses memasaknya yang menggunakan tungku dengan minyak panas, dan lebih enak disajikan hangat. Ketersediaannya hanya terbatas di beberapa tempat, salah satunya di daerah Kayu Tanam yang menjualnya setiap hari dan sudah menjadi destinasi kuliner penting di Sumatera Barat. Rasa pinyaram juga sudah mulai disesuaikan dengan selera pembeli, dengan varian rasa original, durian, pisang, dan lainnya.
4. Kacimuih

Kacimuih adalah jajanan tradisional Minangkabau yang dibuat dari perpaduan ketela pohon dan parutan kelapa, disajikan dengan taburan gula untuk menambah rasa. Gula yang digunakan bisa gula pasir atau gula merah (gula aren). Kacimuih memiliki tekstur yang lunak dengan rasa gurih yang berasal dari parutan kelapa yang telah ditaburi gula.
5. Lapek Sagan

Lapek sagan adalah makanan khas Minangkabau yang terbuat dari campuran beras ketan, kelapa, dan pisang. Pisang dalam lapek sagan ini hanya dihancurkan biasa. Nama lain lapek sagan adalah limpiang, yang dapat ditemui saat mengunjungi Minang.