
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan bersama Dinas Kesehatan Sumatera Barat melakukan peninjauan guna memantau warga yang terjangkit gejala Difteri dan memberikan vaksinasi serta obat kepada masyarakat.
Dimana, sebelumnya, seorang bocah berusia 13 tahun asal Sago Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan harus dirujuk ke Rumah Sakit M Djamil Padang .
Kabid penangulangan dan penyakit Dinkes Pessel Satria Wibawa menyebutkan, setidaknya ada 28 orang yang melakukan kontak dengan pasien diduga terjangkit Difteri. 8 orang dari tenaga medis dan 20 orang dari masyarakat umum .
“Kita lakukan cek dirumah kediaman pasien, keluarga dan warga disekeliling kediaman pasien,” kata Satria.
Satria mengatakan, hal ini dilakukan sebagai hal upaya pencegahan awal Difteri. Dengan langkah, pemberian obat Erythromychn kepada masyarakat umum sedangkan untuk tenaga medis diberikan vaksinasi rutin agar tidak tertular.
Kemudian, dijelaskan Satria, penyakit Difteri merupakan penyakit yang sangat mematikan, sangat perlu penanganan serius. “Biasanya ciri – ciri gejala difteri ini pasien awalnya mengalami demam tinggi, tenggorokan terasa sakit da susa saat menelan makanan. Ada, selaput Putih didalam tenggorokan jika diambil akan muda mengeluarkan darah,” jelas Satria.
Kepada masyarakat, pihaknya mengimbau agar bisa melakukan imunisasi kepada anak -anaknya, menjaga pola makan bersih dan cuci tangan. Karena difteri sangat cepat menular melalui udara dan kontak. “Periksa cepat ke pustu, pukesmas maupun rumah sakit. Agar cepat dilakukan pencegahaan,” harap Satria.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RSUD M. Zein Painan, Vera Kornita menyebutkan, dengan kondisi tersebut, pihak rumah sakit RSUP. M.Zein Painan menyatakan jika pasien memiliki gejala Difteri dan kemudian harus dirujuk ke Rumah Sakit M. Djamil Padang.
“Jadi setelah diperiksa, baru bisa dipastikan bahwa pasien benar Difteri atau tidak, Hasil laboratorium dapat diketahui selama 1-2 minggu kedepan,” kata Vera.