Jakarta – Varian Delta dan Omicron (Delmicron) menyebabkan meningkatkan kasus Covid-19 hingga mencapai angka kasus rekor yang menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus meyebutkan Delmicron menjadi ancaman besar bagi dunia. Delmicron bukanlah varian baru dari Covid-19, melainkan ancaman kembar yang disebabkan oleh varian Delmicron.
“Delta dan Omicron menjadi ancaman kembar yang meningkatkan kasus hingga mencapai angka kasus rekor yang menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian,” terang Tedros, dalam unggahan Instagram resmi Satuan Tugas Perubahan Perilaku, @satgasperubahanperilaku, Minggu 2 Januari 2022.
Tedros mengaku sangat khawatir kejadian serupa seperti ledakan kasus pada varian Delta kembali terjadi. Hal ini disebabkan oleh sifat dan karakter Omicron yang memiliki banyak mutasi pada bagian protein spike yang menyebabkannya mudah menular.
“Saya sangat perihatin bahwa varian Omicron sangat menular dan menyebar pada saat yang sama seperti Delta. Menyebabkan tsunami kasus,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, varian Omicron berasal dari Afrika Selatan ini disebut memiliki kemampuan menular 500 persen lebih cepat dibandingkan dengan Delta. Kini Omicron telah menyerang berbagai negara termasuk Indonesia yang kini telah mencapai 136 orang.
Oleh sebab itu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya. Masyarkat harus menerapkan protokol kesehatan 3M pada setiap aktivitas dan menekan angka kasus berat dan kematian yang tinggi melalui upaya vaksinasi.