KABARSUMBAR – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, menjabarkan serangkaian tindakan terbaru dalam menangani bencana alam di beberapa wilayah Sumbar.
Pihaknya telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat guna mengurangi dampak kesehatan yang timbul akibat bencana.
“Kami telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat guna meminimalisir dampak kesehatan akibat bencana,” kata Mahyeldi saat meninjau penanganan bencana di Kota Bukittinggi, Selasa, 14 Mei 2024 malam.
Mahyeldi menekankan pentingnya memperhatikan dampak kesehatan bagi para korban bencana, termasuk upaya pemulihan trauma. “Dinas Kesehatan bersama tim juga melakukan pemulihan trauma. Mudah-mudahan dengan dukungan ini, kesehatan masyarakat dapat terjaga, dan risiko penyakit dapat diminimalisir,” katanya.
Selain itu, pihaknya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Forkopimda, dan Pangdam Bukit Barisan, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turun langsung ke lapangan untuk mendengar keluhan masyarakat dan menyampaikan langkah-langkah strategis bagi mereka yang terdampak.
“Tindakan ini penting untuk mengetahui masalah dan kebutuhan langsung masyarakat yang terdampak,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi juga telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk membantu dalam relokasi masyarakat terdampak jika diperlukan.
Sementara untuk rekonstruksi infrastruktur yang terdampak longsor dan banjir, langkah-langkah telah disiapkan dalam waktu dekat.
“Pemasangan jembatan sementara akan dilakukan di beberapa titik di daerah terdampak bencana,” tambahnya.
Terkait akses jalan yang terputus, terutama di kawasan Lembah Anai yang menghubungkan Padang-Bukittinggi, langkah koordinasi antar pihak sedang dilakukan.
“Kami sedang melakukan koordinasi antar berbagai pihak terkait penanganan akses jalan yang terputus, termasuk di Lembah Anai,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah mengkoordinasikan fasilitas untuk pengungsi, termasuk tempat pengungsian dan penyediaan makanan.
“Kami telah menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi,” jelas Mahyeldi.
Hingga Selasa malam, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai 58 orang, dan ribuan orang mengungsi.