Jambi — Ketua Komisi I DPRD Sumbar Syamsul Bahri mengatakan bahwa kondisi pandemi seperti saat ini dapat menjadi jurang resesi.
Hal itu menurutnya menyebabkan untuk diperlukannya inovasi dan improvisasi, termasuk penguatan kerjasama antara dua provinsi bertetangga, yaitu Sumbar dan Jambi.
“Saya melihat ada banyak hal yang bisa membuat ekonomi di tengah krisis pandemi ini bergeliat lagi,”ujar Syamsul Bahri saat bertemu DPRD Jambi, Selasa, 11 Agustus 2020 di Ruang Pertemuan Khusus DPRD Jambi.
Menurut data Biro Kerjasama Rantau, sebelum pandemi kerjasama antara Jambi dan Sumbar tersebut sudah terjalin. Mulai dari bidang ekonomi, budaya dan pemberdayaan masyarakat di batas Sumbar-Jambi, dan pariwisata seperti Tour de Singkarak.
Sejalan dengan itu, Wakil Ketua DPRD Jambi Burhanudin juga mengatakan bahwa secara informal kerjasama ekonomi antara Sumbar dan Jambi sudah terjalin lama.
“Sudah ada dejak dulunya. Kan Jambi dan Sumbar itu seperti kakak dan adek, sayur dan beras solok saja dari Sumbar,”ujar Burhanurdin.
Kepala Diskominfo Sumbar, Jasman, juga menambahkan Sumbar dan Jambi itu satu yang dipisahkan hanya soal administrasi pemerintahan saja.
“Kalau interaksi soal perdaganganan dan ekonomi sudah tercipta sejak dulu,” ujar Jasman.
Jasman yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumbar menawarkan kerjasama pemeriksaan swab ke Jambi, mengingat hubungan dan kerjasama yang intens antara kedua provinsi hingga saat ini.
“Sumbar siap periksa swab dari Jambi karena kekuatan laboratorium pemeriksa swab di Sumbar on the track dan kedepan bisa saja dua laboratorium di Sumbar kekurangan spesimen swab,”ujar Jasman.