
Padang – Momen ziarah kubur menjelang bulan Ramadan dirasakan manfaatnya oleh para pedagang bunga sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Kota Padang. Salah satunya pedagang bunga di TPU Tunggul Hitam, Misna.
Misna menyebutkan, jika jelang memasuki bulan suci Ramadan, jumlah peziarah meningkat.
“Banyak kerabat yang mengunjungi kuburan jelang Ramadan ini dibandingkan hari biasanya, mungkin karena sudah menjadi tradisi,” kata Misna kepada Kabarsumbar, Kamis (10/5/2018).
Misna pun mengakui dengan peningkatan itu, alhasil, pendapatan para pedagang bunga dan air mawar meningkat jelang Ramadan. Bahkan, sehari-harinya, Misna bukan pedagang bunga, melainkan menjual minuman dan makanan ringan.
“Hari biasa saya hanya berjualan minuman dan makanan ringan, tapi saat ini, karena lagi rame, saat cari tambahan menjual bunga dan air mawar,” jelas Mirna.
Dengan menjual bunga dan air mawar saat momen ramainya peziarah tersebut, Mirna bisa mengantongi pendapatan Rp 200 ribu dalam seharinya.
“Iya, agak jauh dibanding hari biasa, karena ini momennya peziarah ramai, saya bisa dapat Rp 200 ribu seharinya,” kata Mirna.
Sementara itu, salah seorang peziarah, Dian menyebutkan, setiap tahunnya, tepatnya menjelang memasuki bulan Ramadan, selalu menyempatkan untuk berziarah ke makam ayahnya yang meninggal pada tahun 2010 silam tersebut.
“Setiap menjelang bulan ramadhan, saya selalu berziarah ke makam ayah untuk melihat kondisi kuburan serta membersihkan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh diatas kuburan,” kata Dian usai berziarah ke makam ayahnya.
Tak bisa dipungkiri, jika momen jelang memasuki bulan suci Ramadan, jumlah peziarah meningkat untuk membersihkan maupun mendoakan para kerabat maupun teman mereka yang sudah meninggal dunia.
Tradisi ini sudah terjadi bepuluh tahun lamanya, terutama di Sumatera Barat.
[Al Ikhlas Saputra]