Lokasi Bencana Banjir Bandang Tanjung Bonai Masuk Zona Merah

Fhoto : Lokasi Bencana Banjir Bandang Jorong Piubuh Nagari Tanjung Bonai, Lintau Buo Utara yang dinyatakan menjadi zona merah. (Ddy)
Fhoto : Lokasi Bencana Banjir Bandang Jorong Piubuh Nagari Tanjung Bonai, Lintau Buo Utara yang dinyatakan menjadi zona merah. (Dodoy) 

TANAH DATAR, KABARSUMBAR.COM – Lokasi bencana banjir bandang (galodo) yang berada di Jorong Piubuh Nagari Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar masuk zona merah yang rawan banjir dan longsor.

Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Tanah Datar Robert Cahneldi, setelah tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) mengeluarkan data jika kondisi bencana dan akibat yang ditimbulkan akibat banjir bandang itu, didahului terjadinya gerakan tanah dibagian hulu.

“Disitu materialnya bergerak sangat cepat dan menerjang Jorong Piubuh yang berada pada bagian hilir Sungai Lakuak Ranah Batu, sehingga kondisi sungai disitu menjadi lebih lebar dari
sebelumnya karena gerusan banjir bandang,” ucap Robert, Rabu (17/10) melalui rilis persnya.

Untuk itu katanya, tim sudah mengeluarkan beberapa rekomendasi dari hasil pemeriksaan PVMB seperti masyarakat di daerah hilir sungai agar selalu waspada apabila di daerah hulu
terjadi tanda-tanda hujan lebat dengan waktu cukup lama, meskipun di daerah
hilir tidak hujan dan masyarakat disarankan menghentikan aktivitas dan menjauh dari bantaran sungai dan mengungsi ke lokasi yang aman karena lokasi ini masih berpotensi untuk terjadi banjir bandang susulan.

“Yang sangat diperhatikan adalah, warga untuk tidak melakukan penebangan kayu pada lereng bagian atas dan tidak membuat rumah atau bangunan lainnya pada tepi sungai, kelokan sungai dan
muara sungai, karena berpotensi terlanda banjir bandang,” terangnya.

Pada kawasan 200 meter dari jembatan ke sebaran lumpur di sepanjang jalan dijadikan kawasan merah, tidak boleh mendirikan bangunan di kawasan tersebut. Dan tim akan memasang garis pembatas di batas daerah landaan banjir bandang.

“Seperti usulan di instansi terkait, areal bencana harus di tata dan pengendalian air permukaan dengan membuat saluran drainase di atas lereng maupun di sekitar jalan raya. Serta melakukan penghijauan di daerah aliran sungai (DAS) dengan tanaman keras berakar kuat dan dalam yang dapat berfungsi menahan lereng,” katanya.

Dalam informasi yang diberikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi – Badan Geologi, jika penyebab terjadinya banjir bandang secara umum disebabkan oleh :

1. Kemiringan lereng yang cukup terjal di bagian hulu Sungai Lakuak Ranah Batu
2. Sifat fisik tanah lapukan yang sarang, tebal, kurang kompak dan mudah
menyerap air.
3. Adanya pembendungan sungai Lakuak Ranah Batu di bagian hulu oleh material
longsoran maupun oleh tumpukan kayu kayu hutan di bagian hulu dan
membentuk danau
4. Curah hujan yang tinggi dalam waktu cukup lama di bagian hulu daerah aliran
sungai (DAS Sungai Lakuak Ranah Batu).
5. Adanya dugaan campur tangan manusia seperti penebangan kayu pada daerah daerah yang berpotensi untuk longsor.

Laporan : Dodoy

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.