Jakarta – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta menemukan keterkaitan antara peredaran obat keras ilegal seperti tramadol dan trihexyphenidyl (trihex) dengan maraknya tawuran.
“Efek tramadol dan trihex membuat pengguna merasa percaya diri tinggi dan mengurangi rasa sakit,” kata Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BBPOM Jakarta Andrianto Nur Ichsan saat penangkapan dua penjual obat keras ilegal di Palmerah, Kamis (13/2/2025).
Andrianto menjelaskan, obat-obatan ini memberi efek sesaat yang membuat penggunanya tidak merasakan sakit saat terluka dalam tawuran. Namun, penggunaan berlebihan dapat menimbulkan risiko bahaya, bahkan kematian.
“Obat ini masuk golongan yang harus dengan resep dokter, tidak bisa dijual bebas,” tegasnya.
Selama ini, obat keras ilegal banyak dikonsumsi remaja. BBPOM Jakarta terus berkoordinasi lintas sektor untuk menanggulangi peredarannya.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah, Suku Dinas Sosial, Satpol PP, PPKUKM, dan kepolisian,” ujar Andrianto.
BBPOM juga rutin menggelar Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang bahaya konsumsi obat-obatan ilegal.
“Tujuannya memberi efek jera dan mendidik masyarakat agar tidak menyalahgunakan obat-obat seperti itu,” kata Andrianto.
Sementara itu, dua pria penjual obat keras ilegal di Palmerah, Jakarta Barat, telah ditangkap pada Kamis (13/2). Menurut Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto, kedua pelaku tertangkap saat tengah menjajakan obat-obatan tersebut.