
TANAH DATAR, KABARSUMBAR.COM- Hilangnya gas elpiji 3 kg bersubsidi di pasaran beberapa hari ini membuat warga kesulitan mendapatkannya. Walaupun ada, masyarakat harus membayar dengan harga dua kali lipat.
Kadis Koperindag Marwan, Selasa (25/09) kepada kabarsumbar.com mengatakan, jika setelah pihaknya berkoordinasi dengan Kabid Pertambangan, SDM dan Penanaman Modal, jika kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi karena berkurangnya pasokan dari pertamina.
“Seharusnya pihak pertamina mengantarkan pasokan sebanyak dua kali dalam sebulan, namun saat ini hanya sebulan sekali. Ini yang membuat kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi,” ungkap Marwan.
Adanya permainan agen atau pangkalan kata Marwan, kecil kemungkinan terjadi karena pasokan untuk setiap daerah memiliki indentitas khusus pada tabung gas, termasuk di Tanah Datar dengan tanda tutupnya berwarna biru.
“Menurut Kabid Pertambangan, bapak Dody jatah gas untuk daerah lain juga beredar di Tanah Datar, bagaimana masuknya nanti akan kita selidiki,” jawab Mantan Kadis Arsip dan Pustaka ini.
Menyikapi informasi dari Kabid Pertambang tersebut Marwan sudah memerintahkan Kasi Pengawasan dan Perdagangan untuk mencek ke lapangan sekaligus mencari kendala yang dihadapi.
“Kami minta, pangakalan jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan yang akhirnya dapat merugikan masyarakat, jika terbukti nanti ada permainan kami akan melakukan tindakan tegas dengan pihak terkait,” ucap Kadis Marwan. (Ddy)