Pemerintah Diminta Sesuaikan Harga BBM Nonsubsidi ke Tingkat Keekonomian

solar-langka,-anggota-komisi-vi-dpr-sidak-spbu-di-padang
Solar Langka, Anggota Komisi VI DPR Sidak SPBU di Padang

Jakarta – Pengamat ekonomi energi dari UGM, Fahmy Radhi, menyarankan pemerintah untuk menyerahkan penentuan harga BBM nonsubsidi kepada Pertamina agar ditetapkan sesuai harga keekonomian. Hal ini diungkapkan Fahmy melalui keterangan tertulis pada Rabu (26/6/2024).

“Serahkan saja keputusannya kepada Pertamina untuk menetapkan harga BBM nonsubsidi sesuai harga keekonomian,” ujar Fahmy.

Dengan menyerahkan penentuan harga kepada Pertamina, pemerintah tidak perlu mengompensasi selisih harga yang muncul ketika harga BBM nonsubsidi ditetapkan di bawah harga keekonomian. “Menaikkan harga BBM nonsubsidi juga untuk mencegah potensi krisis ekonomi di Indonesia,” tambah Fahmy.

Sementara untuk harga BBM subsidi, Fahmy berpendapat bahwa pemerintah justru perlu menahannya hingga Desember 2024. Alasannya, kenaikan harga BBM subsidi akan memicu inflasi yang berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok dan menurunkan daya beli masyarakat.

“Di tengah pelemahan rupiah yang berlanjut, melambungnya inflasi akan memperburuk perekonomian Indonesia dan bahkan bisa menyulut krisis ekonomi,” kata Fahmy.

Menanggapi potensi penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada Juli 2024, PT Pertamina Patra Niaga menyatakan masih melakukan kajian. “Masih kami review,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga menyampaikan bahwa belum ada pembahasan terkait harga BBM untuk Juli 2024, baik subsidi maupun nonsubsidi. “Kalau belum ada rapat, belum ada (pembahasan) apa-apa,” ujar Arifin.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.