Peselancar dari Sumatera Barat akan ikut bagian pada perhelatan festival selancar skala Internasional di Pelabuhan Ratu, Taman alamm Batuan, Ciletuh, Jawa Barat.
Selain peselancar yang datang dari berbagai daerah, beberapa peselancar yang datang dari tiga benua, Asia, Eropa dan Amerika Serikat juga turut andil pada gelaran bertema ‘Cimaja Geosurf Challenge, Our Amazing Adventure’ yang akan dimulai terhitung 14-15 Oktober 2017. Ciletuh merupakan kawasan yang masuk daftar Geopark Dunia dari UNESCO.
Setelah dilakukan validasi Ciletuh-Palabuhan Ratu Geopark mulai tanggal 1-4 Agustus 2017 oleh Asesor UNESCO, Alexandru Andrassanu dan Soojae Lee didampingi oleh observer Hanang Samodra. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, surfing merupakan salah satu agenda wisata unggulan.
“Atraksi Ciletuh sebagai geopark, luar biasa! kelas dunia, tapi akses menuju ke Ciletuh masih susah, 6 jam dari Bandung, itu terlalu jauh dan lama waktu tempuhnya,” sebut Arief.
Mantan Dirut PT. Telkom itu menekankan, jika ingin menjadi global player, perlu amenitas tidak hanya akses dibenahi.
Indonesia memiliki spot surfing bertaraf dunia lain seperti di Pantai Ombak Tujuh,Cipaku (Ujung Genting), Loji Beach Break, Citepus, Karang Naya (Samudra Beach), Karang Papak (Sunset Beach), dan Karanghawu. Pantai-pantai lain dengan ombak point break antara lain, Haurber Point (Ujunggenteng), Mama’s Point (Ujunggenteng), Turtle Beach (Ujunggenteng), Ombak Tujuh, Loji Point, Karang Sari, Cimaja, Indocator, Pajagan Point, dan Karang Haji.
Ciletuh taman alam batuan tua, membentang menyerupai amfiteater raksasa mirip seperti tapal kuda dan menghadap langsung ke Samudera Hindia.