Padang- Program Ayo Ceting (Cegah Stunting) yang digagas oleh Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang resmi dipresentasikan.
Diketahui sebelumnya, program Ayo Ceting masuk dalam Top 99 Nasional Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) sebagai salah satu inovasi unggulan dilingkungan Kementrian, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD Tahun 2020.
Inovasi yang merupakan program berbasis aplikasi Android, dipresentasikan oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah melalui daring dari Padang Comand Center (PCC) Balai Kota Padang pada selasa (14/7).
Mahyeldi mengatakan, Pemko Padang tentu bersyukur dan menyambut baik program Ayo Ceting yang telah masuk Top 99 KIPP Tahun 2020.
“Menuju Top 45, maka kali ini kita presentasikan di depan tim penilai. Semoga inovasi Ayo Ceting ini masuk ke Top 45 nantinya,” ujar Mahyeldi.
Lebih lanjut Mahyeldi mengatakan, untuk keluarnya hasil Top 45 ini diperkirakan pada September atau Oktober 2020 mendatang.
“Insyaallah melalui program Ayo Ceting, Kota Padang dapat masuk Top 45 KIPP 2020. Kalau sudah masuk Top 45 kita juga akan menerima Dana Intensif Daerah (DID) oleh Pemerintah Pusat yang besarannya sekitar Rp8 sampai Rp11 miliar. Itu bisa kita gunakan untuk pembangunan Kota Padang tentunya,” ujar Mahyeldi.
Dalam program Ayo Ceting ini terdapat tiga paket yang dihadirkan kepada masyarakat. Pertama, menghadirkan group WhatsApp bagi ibu hamil, kedua rumah gizi dan ketiga ‘Digital Education’ yang bisa diunduh melalui Playstore Ayo Ceting.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani mengatakan, inovasi Ayo Ceting sangat tepat dipakai dimasa pandemi Covid-19 seperti saat sekarang ini. Khususnya untuk memantau tumbuh kembang bayi, balita dan ibu hamil.
“Melalui Ayo Ceting semuanya menjadi tidak harus tatap muka, karena sudah ada tiga program di aplikasi tersebut. Saya rasa inovasi Ayo Ceting sangat membantu,” tuturnya.
Selain itu Kepala Puskesmas Andalas Mela Aryati mengungkapkan bahwa inovasi ini sangat dirasakan manfaatnya saat pandemi Covid-19. Karena dengan itu bisa mengurangi interaksi langsung antara pasien dengan tenaga medis.
“Cukup unduh di Playstore, maka seluruh informasi yang dibutuhkan ibu menyusui ada didalamnya. Mulai dari panduan makanan sehat, pola hidup sehat dan lainnya. Selain itu kita dapat berinteraksi dengan dokter dan menjawab pertanyaan. Karena aplikasi ini terhubung dengan nomor WhatsApp dokter yang telah kita persiapkan,” tutup Mela.