KABAR SUMBAR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Seminar Peningkatan Kompetensi Wartawan dan Humas Pemerintah tentang industri kelapa sawit Indonesia, di salah satu hotel di Padang, Sumatera Barat untuk menambah pengetahuan serta referensi dalam peliputan mengenai komoditas tersebut.
Seminar yang menggandeng Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat ini mengangkat tema Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi dan dibuka langsung oleh Ketua PWI Sumbar, Heranof Firdaus dan Gubernur Sumbar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Chandra
“Kegiatan ini mengajak media, humas pemerintah, dan lembaga-lembaga terkait memperhatikan masalah kelapa sawit yang sedang dihadapi Indonesia saat ini, kata Ketua PWI Sumbar, Heranof Firdaus di Padang, Rabu (14/8)
Dengan digelarnya seminar ini, lanjutnya semoga mampu melahirkan solusi atas permasalahan yang dialami petani kelapa sawit di Sumbar.
“Semoga para pemateri mampu memberi pencerahan terkait sawit yang dirasakan petani sawit . Sehingga wartawan mampu menyebarkan informasi yang benar ke masyarakat,” kata dia.
Sementara Ketua Bidang Koordinasi GAPKI Pusat, Tofan Mahdi mengatakan pada 2005-2018 adalah puncak kejayaan minyak sawit Nasional.
“Keuntungan menggunakan sawit, pertama dapat dibuat makanan, Fio Menekel dan Bio Engine,” jelasnya.
Lebih lanjut Tofan mengatakan, menggunakan kelapa sawit lebih efisien, harganya murah, rasanya beda, tidak meleleh dan jauh lebih sehat.
Menurutnya, industri kelapa sawit sangat strategis. Selain memberikan dampak positif bagi 20 juta masyarakat Indonesia, sawit memasukkan devisa bagi negara.
“Crude Palm Oil (CPO) dunia dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan. Permintaan CPO dunia dalam lima tahun terakhir rata-rata tumbuh sebesar 9.92%. Indonesia memiliki 12 juta hektare kebun kelapa sawit dan mampu menghasilkan 140,6 juta ton CPO,” tambahnya.