Padang – Berdiri sejak 65 tahun yang lalu, Universitas Andalas (Unand) berada pada peringkat 8 dari 20 PTN. Universitas Andalas berdiri dan diresmikan oleh Wakil Presiden R.I, sat itu yakni M. Hatta di Bukittinggi, lokasi tepatnya SMAN 2 Bukit Tinggi saat ini.
Rektor Unand Prof Yuliandri, mengatakan peringkat tersebut berdasarkan Klasterisasi DIKTI, di ruang rapat senat kampus Merdeka, pada 10 Sepember 2021.
“Unand berada pada peringkat 8 dari 20 PTN. Klasterisasi DIKTI, klasterisasi ataupun pemeringkatan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) pada tahun 2021 hingga laporan ini dibuat belum ditetapkan. Jika mengikuti Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2020 yang dikeluarkan oleh DIKTI, maka UNAND berada di Klaster I bersama 15 PT lainnya dengan peringkat ke 13. Pemeringkatan Dikti tahun 2020, dilakukan untuk 2.136 perguruan tinggi non-vokasi, baik negeri maupun swasta, yang tersedia datanya. PT dikelompokkan ke dalam 5 (lima) klaster, dengan komposisi klaster 1 berjumlah 15 perguruan tinggi, klaster 2 berjumlah 34 perguruan tinggi, klaster 3 berjumlah 97 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 400 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 1.590 perguruan tinggi. Unand berada pada posisi ke 13 dari dari 15 perguruan tinggi,” kata Yuliandri.
Pendirian Universitas Andalas ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1956, maka pada saat ini sudah memasuki Lustrum XIII, merupakan momentum untuk mengevaluasi kinerja Universitas Andalas (UNAND), juga ajang membulatkan tekad untuk terus melangkah maju sejalan dengan motto-nya “Untuk Kedjajaan Bangsa”. Motto tersebut sudah terpatri kuat dalam jiwa civitas akademika Universitas Andalas.
Lustrum juga sarana mengingat perjuangan, pengorbanan, dan jasa-jasa para perintis pembangunan universitas, agar menjadi tekad untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu secara berkelanjutan.
Dengan demikian, generasi penerus akan tetap bekerja dan berupaya untuk mewujudkan visi Universitas Andalas menjadi Unversitas yang “Terkemuka dan Bermartabat”.
Dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di bidang pendidikan, Unand memiliki 126 program studi (91%) terakreditasi A dan B versi BAN-PT dan LAM-PTKES, serta Internasional yang terdiri dari 13 level doktor, 43 level magister, 47 di level sarjana, 4 di level Diploma III, 12 spesialis, dan 7 profesi. Jumlah mahasiswa aktif saat ini sebanyak 29.623 orang dengan penyebaran 3.799 orang di program Diploma III, 24.833 orang di program sarjana (84%), 842 orang di program profesi (3%), 415 orang di program Sp-1 (1%), 2.082 orang di program magister (7%), dan 413 orang di program doktor (1%), ditambah dengan 105 orang mahasiswa asing (0,4%) yang berasal dari 16 negara.
“Dalam upaya peningkatan dan pengembangan jumlah mahasiswa di level magister, doktor, dan speisalis Unand melakukan perubahan kebijakan dan strategi pendidikan terkait kurikulum, strategi pembelajaran, dan sistem monitoring evaluasi kemajuan studi mahasiswa. Selain itu, efektifitas sosialisasi prodi pascasarjana dan spesialis ditingkatkan melalui program kerjasama dengan menggandeng perguruan tinggi asuh yang sudah dan sedang dibina UNAND, selain itu juga dilakukan peningkatan jumlah mahasiswa asing dilakukan melalui program credit earning dan summer course. Salah satu upaya untuk peningkatan keterserapan lulusan maka Unand berkomitmen melaksanakan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM),” terangnya.
Ditambahkannya, implementasi MBKM di Unand, ditunjukkan dalam kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Akademik Program Sarjana yang baru diterbitkan, Peraturan Rektor tentang Pengembangan Kurikulum MBKM yang memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di luar program studi.
“Implementasinya akan dimulai secara terstruktur pada awal tahun 2021 dengan dukungan pedoman semua bentuk pembelajaran di luar program studi. Agar terdapat perluasan akses pendidikan, UNAND juga perlu menambah jumlah prodi yang diminati calon mahasiswa. UNAND memiliki strategi dengan membuka program studi yang dibutuhkan pasar dan pembangunan nasional serta menutup program studi yang tidak diminati oleh calon mahasiswa. Pembukaan program studi baru lebih diprioritaskan pada program studi profesi, Magister, dan Doktor. UNAND sudah merumuskan ini dalam kebijakan di RPJP PTNBH terkait pembukaan dan penutupan program studi berdasarkan kebutuhan pasar dan pembangunan nasional,” tambah Yuliandri lagi.
Dia juga mengatakan, dalam hal Penjaminan Mutu, Unand untuk Akreditasi Institusi memperoleh peringkat akreditasi A dari BAN PT berturut-turut tahun 2014 dan tahun 2018. Saat ini 44% Program Studi terakreditasi A dan termasuk 3 Program Studi terakreditasi Unggul karena memeproleh akreditasi internasional ABET.
UNAND pada masa transisi PTN-BH, sebanyak 60% Program Studi ditargetkan terakreditasi A atau unggul. Peningkatan status akreditasi ini dapat dicapai melalui pendampingan Program Studi dalam menyiapkan dokumen akreditasi dan penguatan SPMI dalam mendukung SPME serta mengadopsi kriteria akreditasi internasional. Strategi untuk mencapai unggul yaitu menetapkan Standar SPMI jauh melebihi SN-DIKTI.
‘Sebanyak 15 Program Studi telah diakreditasi / disertifikasi internasional meliputi: 3 Program Studi di Fakultas Teknik terakreditasi ABET, 1 Program Studi di Fakultas Ekonomi terakreditasi ABEST 21, 4 Program Studi di Fakultas Teknik terakreditasi IABEE, dan 7 Program Studi disertikasi oleh AUN-QA, yang terdiri dari, Program Studi Fakultas Kedokteran, Program Studi Fakultas MIPA, 3 Program Studi di Fakultas Ekonomi, dan 1 Program Studi di Fakultas Farmasi. Jumlah Program Studi yang mengikuti akreditasi internasional oleh Badan Akreditasi menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 83 tahun 2020 terus ditingkatkan dengan menyiapkan 34 Program Studi untuk menyusun dokumen akreditasi internasional sehingga dapat divisitasi tahun 2021,” ulas Yuliandri lagi.
Selain itu, Unand pada tahun 2018 telah tercatat memperoleh Bintang 3 pada QS Star, maka saat ini sedang mempersiapkan QS ranking untuk mengetahui Unand berada posisi berapa, dalam perguruan tinggi terbaik dunia.
Pada acara temu wartawan, rektor Yuliandri didampingi wakil rektor 1 Mansyurdin, wakil rektor 2 Wirama Arif HRP, wakil Rektor 3 Insannul Kamil dan wakil rektor Hefrizal Handra, serta para staf rektorat Unand, dengan mempergunakan prokes ketat.