
KABUPATEN SOLOK, KABARSUMBAR – Dalam rangka 10 tahun sejak digelar pada 2007, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat merencanakan akan membangunan monumen Tour de Singkarak (TdS) disekitar lokasi danau Singakarak Kabupaten Solok. Sebagai simbol kemajuan pariwisata daerah karena telah berjalan dengan baik selama ini.
Wakil Gubenur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit mengatakan ada dua destinasi lokasi yang akan dijadikan tempat untuk membangun monumen tersebut, yakni di dermaga Pasangrahan Singkarak, dan satu lagi lokasi Sandiang Baka, Sumani Kabupaten Solok, dengan luas sekitar 1,8 hektar.
Namun hal ini kata dia, perlu dipelajari lagi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) agar dapat dipastikan lokasi dimana yang tepat dan memungkin untuk dibangun monumen tersebut.
“Agar menjadi kedepannya menjadi fokus baru yang dapat menggerak ekonomi masyarakat di sekitar Danau Singakarak. Mudahan-mudahan pada 2020 sudah dapat direalisasikan,” ujarnya.
Tidak hanya monumen TdS kata Nasrul, direncanakan juga akan dibangun rest di lokasi kebun teh gunung Talang sebagai sarana pendukung dalam menggerakan kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Solok.
“Ada yang menarik dari lokasi rest area ini, karena merupakan titik lokasi strategis bagi orang yang akan berkunjung ke Lokasi Seribu Rumah Gadang dan Kawasan Mandeh Pessel,” kata dia, di Solok Rabu (16/8).
Lebih lanjut Wagub menyebutkan pembangunan rest area tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat dan wisatawan selain untuk beristirahat seperti sholat, makan atau minum dan belanja. “Ya, nanti juga akan dilengkapi tempat ibadah (Masjid), UKM, informasi pariwisata dan semua aktifitas ekonomi serta budaya lainnya,” harap Nasrul Abit.
Rest area tersebut direncanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok akan dibangun Aia Batumbuak Gunung Talang. “Tanahnya telah sediakan oleh pihak PTP 6 seluas 2 hektar dan apabila butuh penambahan nanti menyesuaikan saja dengan kondisi lahan yang ada,” sebutnya.
Sementara itu Plh. Kadis Pariwisata Didit P Santoso mengharapkan, pembangunan monumen TdS dapat menjadi ikon dan fokus baru yang lebih baik untuk sarana dan prasarana agar menjadi tempat baru yang menarik orang untuk berkunjung.
Nantinya kata Didit, hal tersebut dapat menjadi lokasi star dan finis penyelenggaraan Tour De Singkarak setiap tahunnya. Saat ini proses ini sedang berjalan dalam perencanaan lokasi dan desain monumennya.
“Apakah nantinya akan diadakan lomba desain atau dilakukan oleh seseorang yang diyakini mampu membuat desain indah sesui dengan aspirasi. Kita tunggu saja hasil kesepakatan dalam pertemuan rapat-rapat berikut,” jelasnya.
Ia menambahkan dengan adanya pembangunan tersebut akan mendorong kreatif masyarakat baik dalam usaha kecil menengah ataupun kegiatan yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan di lokasi tersebut.
(Putri Caprita)