Bupati Solok Vidcon Bersama Kepala BNPB Pusat Terkait 7 Arahan Pelaksanaan PSBB

Solok Arosuka – Bertempat di Rumah Dinas Bupati Minggu 3 Mei 2020, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Doni Monardo memberikan arahan terhadap pelaksanaan PSBB melalui Video Conference kepada Seluruh Kepala Daerah di Sumatera Barat.

Ikut hadir dalam Vicon tersebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Wagub Nasrul Abit, Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, Kajati Sumatera Barat Amran.

Dari Pemerintah Kabupaten Solok hadir Bupati Solok Gusmal, Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho, Sekdakab Solok Aswiman, Dandim 0309 Solok, Ketua Pengadilan Negeri Koto Baru, Kasat Pol PP dan Damkar, Kepala BPBD Armen, Kakan kesbang POL, Kabag Umum, Kabag Kesra dan Kabag Humas Syofiar Syam.

Kepala BNPB pusat berikan arahan terkait pelaksanaan PSBB yaitu,

1.Terima kasih Kesempatan yang telah diberikan kepada saya selaku ketua gugus tugas pusat. Pada beberapa hari terakhir Ada sejumlah masyarakat dan tokoh² yang meminta saya untuk bisa meluangkan waktu untuk melakukan Vidcon dengan pemerintah propinsi dan seluruh jajaranya di Sumatera Barat karna telah memutuskan untuk memilih pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

2.Bapak presiden telah mengambil kebijakan bahwa ini adalah keputusan politik negara, maka tidak boleh lagi ada alasan dari pihak manapun yang tidak mendukung keputusan tersebut. karena ini adalah salah satu cara kita untuk menyelesaikan masalah Covid ini. Sebagaimana kita ketahui tidak semua negara memiliki pola yang sama dalam menyelesaikan Covid ini.

3.Negara tingkat kesehatan dan pelayanannya yang terbaik sekalipun ternyata juga kewalahan. Strategi kita untuk dapat sebisa mungkin untuk mendapatkan data- data kasus kematian betul² terintegrasi. Mudah²an data ini dapat dievaluasi perkembanganya, dengan data inilah kita dapat mengambil sebuah kesimpulan yang berbuah nanti pada sebuah keputusan, apa langkah berikutnya yang akan kita lakukan.

4. Bu dian gugus tugas pusat telah telah menyalurkan alat kesehatan pada daerah baik itu APD dan juga masker, yang didatangkan dari beberapa negara dan pemerintah provinsi sumatera barat telah menjemput sendiri dengan cara yang cepat peralatan tersebut sudah ada sekarang Dipropinsi sumatera barat.

5. Kami dari gugus tugas pusat mencoba untuk merumuskan memutuskan sudah memiliki sebuah konsep yang mana perlu ada keseimbangan antara penangan medis dan penanganan psikologis. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter tidak berbanding lurus dengan jumlah masyarakat kita artinya satu orang dokter paru harus melayani 1.2 juta orang. Oleh karenanya kita jangan membebani dokter, dokter harus menjadi benteng terakhir dalam  sistem kesehatan negara kita.

6. Kita berupaya bagaimana caranya meningkatkan imun masyarakat dengan cara meningkatkan olahraga, jaga stamina, makanan yang bergizi tidak boleh panik istirahat yang cukup, hati kita senantiasa harus gembira. Sehingga kita bisa menjaga supaya tetap sehat yang kurang sehat harus menjadi sehat dan yang sudah terlanjur sakit harus diobati sampai sembuh.

7. Strategi yang telah dilakukan oleh propinsi sumatera barat dengan melakukan testing yang masif melakukan tracing yang optimal serta isolasi yang ketat. Dan ini kalau sudah dilakukan maka kita akan optimis kita ke bisa mengatasi Covid19 ini.

Fernandez

 

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.