Mentawai – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kepulauan Mentawai ke-21 (4/10/1999-4/10/2020), Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menggelar diskusi publik terkait dua dekade otonomi daerah Kepulauan Mentawai di aula Bappeda pada Senin, 5 Oktober 2020.
Pada usia ke-21 Kabupaten Kepulauan Mentawai masih tergolong daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) di Provinsi Sumatera barat.
Hal tersebut, menurut Yudas menjadi tantangan bagaimana seluruh stakeholder di Bumi Sikerei menghilangkan status 3T.
“Kita jangan minder dengan status 3T. Justru kita harus terpacu dengan semangat percaya diri, optimis, dan melihat peluang dalam kesulitan atau keterbatasan di daerah kita,” ujarnya di aula Bappeda.
Dalam rangka memajukan Bumi Sikerei, ia berharap seluruh lapisan masyarakat bersinergi, berkontribusi sesuai profesi dan keberadaannya, memiliki dedikasi, integritas, dan menggerakkan kearifan lokal.
“Saat ini, sumber daya alam kita masih melimpah di tengah kondisi daerah yang ekonominya masih rendah. Ke depan, kita berencana menggalakkan enterpreneurship (wirausaha) pada generasi muda untuk mengolah sumber daya alam menjadi sesuatu yang berdaya jual tinggi,” katanya.
Diskusi tersebut, dihadiri Forkopimda, Kepala OPD, instansi vertikal, lembaga, badan usaha, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan media massa.
Beberapa tamu undangan yang hadir menyampaikan aspirasi terkait roda pembangunan, perekonomian, sosial, budaya di Bumi Sikerei.
Yudas berharap, terkait aspirasi tersebut dapat dilanjutkan pada diskusi tahap berikutnya secara spesifik.
Penghujung diskusi tersebut, diakhiri dengan penyerahan piala dan piagam penghargaan pembangunan daerah (PPD) tahun 2020 tingkat Provinsi Sumatera Barat, kategori Kabupaten terbaik III dari Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno secara simbolis.