Padang – Kanwil Kemenag Sumbar hingga saat ini belum dapat memastikan terkait keberangkatan 4.613 calon jemaah Haji Sumbar dalam Haji 2022.
Alasannya, karena masih menunggu kebijakan kuota dan penyelenggaran haji 2022 dari pemerintah Arab Saudi.
“Kita masih menunggu (bagaimana) kebijakan kuota, penyelenggaran haji dari Arab Saudi,” kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumbar Joben di Padang, Kamis (17/3).
Dia mengatakan, untuk persiapan keberangkatan masih terus dilakukan. Hal itu dilakukan untuk antisipasi apabila sewaktu-waktu adanya kepastian mengenai kuota keberangkatan haji dari Sumbar.
“Persiapan yang kami lakukan tetap, Kemenang menganggap seolah-olah haji tetap dilakukan. Jadi persiapannya sama seperti yang dilakukan seperti dalam keadaan normal. Sehingga kita selalu siap jika seandainya nanti diberi kuota untuk keberangkatan di musim haji 2022 ini,” jelas Joben.
Dia menjelaskan, hingga sekarang, pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan terkait regulasi ataupun kepastian keberangkatan Haji 2022, terutama kuota Haji 2022 bagi Indonesia.
“Dalam waktu dekat ini akan ada informasi terbaru dari pemerintah Arab Saudi. Kalau jadi berangkat, maka keberangkatan kloter pertana itu akan dilakukan pada 5 Juni mendatang. Jadi, waktunya sudah sangat dekat,” jelasnya.
Dia menerangkan, musim haji 2022, jemaah Sumbar yang direncanakan berangkat tahun ini, merupakan jemaah yang seharusnya berangkat pada tahun 2020 lalu.
“Artinya mundur dua tahun dari waktu yang seharusnya. Jadi, jemaah haji yang mestinya berangkat pada 2021 akan mundur ke tahun 2023, itu pun jika seandainya tahun ini haji bisa diselenggarakan,” kata Joben.
Sementara itu, ada 4.613 calon jemaah haji yang batal berangkat saat musim Haji 2020.
“Untuk itu, CJH 2020 ini menjadi prioritas diberangkatkan tahun ini. Untuk antrian haji di Sumbar juga dirubah, dari semula 21 tahun masa tunggu, sekarang 22 hingga 23 tahun,” ucapnya.