Padang – Varian Delta Plus atau varian bernama resmi AY.1 dinyatakan telah masuk di beberapa wilayah Indonesia. Dari beberapa data ditemukan ada tiga kasus varian ‘Delta Plus’ yang tersebar di dua wilayah Indonesia.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio membenarkan hal tersebut, bahwa dua wilayah yang telah dimasuki virus varian baru ini antaranya Sulawesi Barat dan Jambi.
“Sudah ada di Mamuju (Sulawesi Barat) dan Jambi,” kata Prof Amin dilansir dari detikcom Selasa 27 Juli 2021.
Kemunculan varian ini menjadi kekhawatiran berbagai negara. Lantaran hal tersebut bisa memicu gelombang baru COVID-19. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) varian ‘Delta Plus’ masuk ke dalam variant of concern (VoC).
Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Soumya Swaminathan, menjelaskan varian Corona ini memiliki mutasi yang ada dalam varian Beta (B1351) dan varian Gamma (P1) yang masuk COVID-19 varian berbahaya menurut WHO.
“Mutasi itu memiliki potensi untuk mempengaruhi respons antibodi dalam melawan virus. Sehingga, ada sedikit kekhawatiran bahwa varian ini akan menjadi lebih mematikan, karena ia menjadi lebih kebal terhadap obat-obatan,” kata Dr Soumya yang dikutip dari Twitter resmi WHO, Selasa 27 Juli 2021.
Untuk menghentikan pandemi, perlu kerjasama dari masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Tetap jaga jarak menjaga kebersihan dan memakai masker, lindungi keluarga serta orang terdekat kita dari Virus.