Antisipasi Gempa Megathrust, Bupati Mentawai Tata Pemukiman Warga di Tempat Tinggi

Foto: Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet. (Putri Caprita)

PADANG, KABARSUMBAR – Untuk mengantisipasi dampak gempa yang akan ditimbulkan Megathrust Mentawai, Bupati Yudas Sabaggalet saat ini sedang menyusun upaya untuk meminimalisir korban dengan menata pemukiman warga di tempat yang cenderung tinggi.

“Jika memang datang Megathrust Mentawai yang diprediksikan ahli berkekuatan 8,8 Skala Richter (SR), masyarakat sudah diungsikan ke tempat paling tidak di kaki bukit,” ungkapnya di Padang, Rabu (6/2/2019).

Dikatakannya, jika terjadi apa-apa, masyarakat diminta langsung ke atas bukit untuk menyelamatkan diri. Ini merupakan kearifan lokal di Mentawai dan mereka sudah sangat sensitif soal ini.

Ia menyebutkan ada beberapa desa yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Setidaknya, 26 dari 53 desa di Mentawai. Namun, yang masih termonitor paling rawan hanya 10 desa yang berada di Kecamatan Siberut Utara dan Siberut Barat.

“Kalau Pagai Selatan semua sudah bermukim di atas (bukit) sedangkan Pagai Utara tinggal beberapa desa seperti Matobe dan Mangayak sudah mulai Program Trans Mentawai juga membawa warga bermukim naik ke punggung bukit,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pihaknya, juga menyampaikan ada 32 desa yang rawan bencana namun ada 25 desa yang amat rawan terdampak bencana.

Namun ia juga meminta masyarakat Sumbar, terutama warga Kepulauan Mentawai untuk jangan terlalu panik memikirkan potensi bencana tersebut dan mudah terpangaruh isu yang tidak benar.

Pemerintah terus mencari solusi terbaik dan kami berharap BNPB dapat memperhatikan beberapa sarana dan prasarana yang belum baik di Kepulauan Mentawai.

“Perlu ada serine peringatan dini, kapal karet penyelamatan serta juga sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat di titik rawan bencana,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menyebutkan beberapa daftar prioritas bantuan dari pusat di antaranya akan memberikan telepon satelit kepada setiap camat di daerah rawan Kabupaten Mentawai untuk membackup sistem komunikasi.

Lalu kata dia, Telkom dibantu TNI nantinya akan membantu memperkuat jaringan komunikasi dan akan memberikan genset, backup untuk listrik PLN, PDAM, atau solar cell komunikasi yang selalu siap siaga.

Kemudian, BNPB akan memberikan bantuan penggunaan komunikasi data lewat jaringan internet didukung oleh KOMOB (Komunikasi Mobil) BNPB dengan pengawasan yang ketat dan nantinya harus ada komitmen untuk pemeliharaannya.

Terakhir pihaknya menyebutkan dihadapi hari ini, sudah ada tanda alam dari Megatrans Mentawai sudah ada energi yang lepas.

Untuk itu, seluruh komponen masyarakat harus saling melengkapi dan bantu membantu. Serta tidak perlu khawatir berlebihan terhadap informasi yang diterima. Namun, harus tingkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

(Putri Caprita)

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.