Agam – Masyarakat Koto Gadang Maninjau kini dapat bernapas lega dengan rampungnya pembangunan Jembatan Kurambik yang menelan anggaran Rp2,1 miliar, setelah sebelumnya kondisi jembatan lama yang rusak parah sempat merenggut korban jiwa.
Pada Senin (23/6/2025), Amrizal, menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat atas rampungnya pembangunan jembatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa usulan pembangunan telah diajukan langsung kepada gubernur karena kondisi jembatan yang sangat membahayakan.
Jembatan baru bertipe _box culvert_ ini memiliki panjang 6 meter dan lebar 7 meter, dirancang untuk memperlancar arus kendaraan dari berbagai arah, termasuk Pasaman, Lubuk Basung, dan Bukittinggi. Amrizal menambahkan bahwa jembatan tersebut tidak hanya vital untuk kelancaran lalu lintas, namun juga sangat membantu para petani.
“Banyak sawah di sekitar sini yang hasil panennya dibawa lewat jalur ini,” katanya.
Selain mendukung sektor pertanian, Amrizal meyakini bahwa jembatan ini juga berpotensi besar untuk mengembangkan pariwisata daerah. Ia berharap akses jalan menuju jembatan dapat ditingkatkan dengan pengecoran guna kenyamanan berkelanjutan.
“Pemandangan sawah dan Danau Maninjau dari jembatan ini indah sekali. Kalau aksesnya lancar, wisata juga bisa berkembang,” ujarnya.
Senada dengan itu, Rian Fernando, salah seorang warga, membenarkan bahwa jembatan baru ini telah banyak membantu masyarakat. Ia menyebut jembatan darurat yang sebelumnya digunakan kerap membahayakan, khususnya bagi petani dan pengendara sepeda motor.
“Dulu sering banget terjadi kecelakaan. Ada guru yang jatuh, mobil dari Pasaman yang mau ke Bukittinggi juga pernah kecelakaan di sini. Sekarang, alhamdulillah, semua jadi lebih aman dan lancar,” ucap Rian.
Ia menambahkan bahwa jembatan tersebut kini telah menjadi tempat favorit warga untuk bersantai sore hari sambil menikmati pemandangan.
“Kalau dari semua jembatan yang ada di sini, yang ini paling bagus. Kami berharap pemerintah bisa bangun jembatan lain seperti ini juga di Tanjung Raya,” kata Rian.
Jembatan Kurambik, yang telah diresmikan bersama dengan lima infrastruktur strategis lainnya di Sumatera Barat pada Selasa (17/6) lalu, kini menyediakan akses yang lebih mudah bagi masyarakat, melancarkan aktivitas pertanian, dan mendorong potensi wisata daerah.
Masyarakat pun berharap agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus melanjutkan perhatiannya terhadap infrastruktur di wilayah ini.
Kelima infrastruktur strategis lainnya yang diresmikan meliputi Jembatan Rumah Sakit Universitas Andalas di Kota Padang, Jembatan Batang Namang di Kabupaten Limapuluh Kota, Jembatan Kayu Aro di Kabupaten Solok, dan Jembatan Batang Tomak di Kabupaten Pasaman Barat.
Pembangunan ini merupakan bagian dari implementasi Program Unggulan Provinsi Sumatera Barat “Gerak Cepat Sumbar Kuat”, yang berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur strategis berdasarkan skala prioritas daerah.