Pariaman – Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, mengimbau masyarakat dan pengelola parkir di lahan pribadi agar mematuhi standar tarif sesuai Peraturan Wali Kota (Perwako) saat puncak perayaan Tabuik pada Minggu, 6 Juli 2025.
Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi masalah hukum terkait pungutan liar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Afwandi menjelaskan, pihaknya telah menyurati kelurahan dan desa untuk menyampaikan imbauan tersebut kepada warga dan pengelola parkir.
Menurutnya, pembebanan tarif parkir yang terlalu tinggi kepada pengunjung dapat berimplikasi pada masalah hukum dan berpotensi melibatkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).
Selain itu, tarif yang tidak sesuai standar juga dapat memberikan kesan negatif terhadap Pariaman.
Berdasarkan Perwako, tarif parkir di Pariaman untuk kendaraan roda dua adalah Rp3.000 pada hari biasa dan Rp5.000 saat libur nasional.
Untuk kendaraan roda empat, tarifnya Rp5.000 pada hari biasa dan Rp10.000 saat libur nasional.
Sementara itu, bus dan truk dikenakan tarif Rp15.000 pada hari biasa dan Rp20.000 saat libur nasional. Seluruh tarif tersebut berlaku untuk sekali parkir.
Afwandi menjelaskan penggunaan lahan milik warga sebagai lokasi parkir dimungkinkan karena keterbatasan area parkir yang dikelola Dishub, mengingat sebagian besar digunakan untuk pelaksanaan Tabuik dan area berdagang.
“Lokasi parkir yang tersisa yang kami kelola tinggal tidak seberapa, salah satunya Parkiran Nusantara, sedangkan sisanya digunakan untuk puncak Tabuik, dan lokasi berdagang,” ungkapnya di Pariaman, Sabtu (6/7/2025).
Selain imbauan tarif, Afwandi mengingatkan pengunjung untuk menggunakan kunci ganda pada sepeda motor guna meminimalisir risiko pencurian kendaraan.
Sebelumnya, Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 dijadwalkan berlangsung dari 27 Juni hingga 6 Juli 2025.
Terkait perhelatan budaya ini, Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi menyatakan, Budaya Tabuik Piaman ini menjadi ciri khas Kota Pariaman yang menggambarkan masyarakatnya yang suka bergotong royong dalam mencapai suatu tujuan.
“Pemerintah kota melibatkan banyak pihak untuk memastikan kelancaran acara tahunan ini, agar tidak hanya terselenggara dengan baik tetapi juga mampu menarik kunjungan wisatawan,” katanya.