Viral, Bupati Pakai Sepatu Masuk Masjid, Kemenag Kabupaten Solok Jelaskan Kronologisnya

Solok ArosukaBupati Solok Gusmal sempat viral dan banyak menuai kecaman dari netizen karena memakai sepatu saat memasuki masjid saat peresmian Al Hidayah di Nagari Gantuangciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Jumat 25 Desember 2020 lalu.

Dimana terlihat dalam foto yang viral itu, ada 10 orang, dan 3 orang diantaranya terlihat memakai sepatu, salah satu pejabat yang memakai sepatu saat masuk ke masjid tersebut yakni Bupati Solok, Gusmal dan Kakan Kemenag Solok, Alizar Chan, dan satu lainnya donatur tunggal masjid itu. Disana ada juga anggota DPRD Sumbar, Hardinalis Kobal, tapi Ia tidak memakai sepatu.

Lantaran hal tersebut tidak bisa diterima masyarakat baik secara adab maupun adat. Postingan akun facebook Aspirasi Masyarakat Minang yang mengupload foto itu, ratusan komentar miring dilontarkan netizen.

“Mungkin karena sepatunya mahal makanya urung dilepas,” kata salah satu netizen, Wardesco di kolom komentar.

Netizen lainnya, dengan nama akun Amel Nizam juga mengomentari bahwa seorang bupati tidak sepantasnya melakukan hal seperti itu, membuka alas kaki saat masuk ke rumah ibadah adalah soal adab tentang bagaimana menghargaai agama sendiri.

“Bertamu ke rumah orang saja kita buka alas kaki, ini ke masjid, bertamu ke rumah Allah Swt, malah tidak dibuka alas kakinya, apalagi dilakukan seorang pemimpin,” ujar netizen tersebut.

Sementara itu, Kakan Kemenag Solok, Alizar Chan saat ditemui Senin 28 Desember 2020 mengakui bahwa foto yang dirinya bersama bupati Solok memakai sepatu saat masuk masjid, benar adanya.

Ia pun memberikan klarifikasi bahwa hal tersebut terjadi tanpa disengaja, dan Ia pun tidak menyangka hal itu akan viral dan mendapat sorotan negatif dari masyarakat.

“Saya, bupati dan donatur tunggal masjid itu, benar-benar tidak menyangka akan seperti ini (viral), kejadian itu sama sekali tidak disengaja,” ujarnya.

Ia pun menyebut kejadian tersebut ialah saat peresmian masjid di Nagari Gantuangciri, Kecamatan Kubung, Jumat (25/12) pagi lalu. Dijelaskannya, peresmian digelar dengan dua sesi. Sesi pertama yakni seremonial di halaman masjid, dan kedua pemotongan pita oleh bupati.

Setelah acara sesi pertama selesai, dilanjutkan dengan pemotongan pita, bupati solok langsung melakukan pemotongan pita tanda masjid diresmikan secara simbolis. Tak lama berselang, bupati masuk kedalam masjid.

Menurutnya, saat hendak masuk, bupati sempat merunduk untuk membuka sepatu, tapi dari belakang ada salah seorang panitia memberitahu bahwa sepati tidak usah dibuka, karena tikar belum digelar.

“Mendengar ucapan itu, bupati secara spontan langsung masuk kedalam masjid, diikuti oleh donatur tunggal masjid itu, dan saya juga secara spontan tidak membuka sepatu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia juga menyebut, secara keseluruhan lantai masjid juga terlihat tidak begitu bersih, dan seperti masih ada lanjutan pengerjaan. Serta beberapa masyaralat lain juga ada yang menggunakan alas kaki.

Didalam foto itu, juga ada beberapa orang yang sudah membuka sepatu. Menurut Alizar, didalam foto itu, ada 2 rombongan, rombongan pertama bersama bupati masuk dari pintu depan, rata-rata memakai sepatu. Rombongan kedua yakni bersama anggota DPRD Sumbar, masuk dari pintu samping, tidak menggunakan sepatu.

“Yang jelas, bagaimanapun kondisinya, saya secara pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat dan umat Islam secara umum, hal itu tidak disengaja, dan mohon kelapangan hati masyarakat untuk memaafkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ia juga mengatakan bahwa kejadian ini, menjadi pelajaran bagi dirinya dan semua pihaknya. Dan Ia mengingatkan, jika ada acara seperti peresmian masjid ataupun kegiatan di masjid, harus dipersiapkan secara matang, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Bahkan tak hanya itu, juga terlihat bupati Solok juga naik ke mimbar yang ada di masjid itu. Saat dikonfirmasi Bupati Solok Gusmal mengaku benar naik ke mimbar, tapi sebelum naik ke mimbar, Ia sudah membuka sepatu.

“Saat naik ke mimbar, saya membuka sepatu, karena ada tikar, dan sebelumnya saya juga mengakui kalau saya memang memakai sepatu, tapi yang jelas di mimbar sata tidak memakai sepatu” katanya.

Sama seperti yang dikatakan Alizar, Gusmal juga menyebut kejadian itu murni tanpa kesengajaan, dan Ia pun sudah punya niat untuk membuka sepatu, tapi lantaran ada suara dari belakang, Ia akhirnya tetap memakai sepatu.

“Ini pertama kalinya peresmian masjid tidak ada tikar didalamnya, dan saya kira renovasi masih dilakukan, apalagi juga ada suara dari belakanh yang meminta saya untuk tidak membuka sepatu,” jelasnya.

Gusmal juga menuturkan, bahwa hal itu berlangsung sangat cepat, dan Ia juga tidak menyangka akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, dan tidak berniat melakukan tindakan apapun, hal itu benar-benar tidak sengaja, saya harap masyarakat bisa memaafkan,” ungkap Gusmal.

Meskipun demikian, Ia juga mengapresiasi masyarakat yang menunjukkan respon demikian. Hal itu menjadi bukti bahwa masyarakat Kabupaten Solok memiliki kepedulian yang besar terhadap agama.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Solok, Syahrul Wirda mengatakan, apapun dan bagaimanapun kondisinya, memakai alas kaki ke masjid, itu jelas-jelas dilarang.

“Itu tempat ibadah, bagaimana pun kondisinya, tetap suci bagi kita umat Islam, jadi apakah ini tidak tahu atau memang disengaja?,” katanya.

Menurutnya, saat ke masjid, memang ada beberapa toleransi, tapi untuk suasana seperti di foto yang viral itu, tidak etis rasanya memakai sepatu. Bahkan dalam peperangan sekalipun sepatu harus dipastikan benar-benar bersih dari najis untuk dipakai kedalam masjid.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.