KABARSUMBAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang menggelar rapat pleno selama dua hari, Kamis dan Jumat, 5-6 Desember 2024.
Ketua KPU Padang, Dorri Putra, menyatakan rapat tersebut bertujuan merekapitulasi suara dari 11 PPK untuk Pilkada 2024 yang dilaksanakan pada 27 November lalu.
“Tugas KPU hanya mentabulasi hasil suara dari masing-masing PPK. Jika ada keberatan, calon dapat menggugat ke Mahkamah Konstitusi dalam tiga hari setelah penetapan,” ujarnya.
Partisipasi Pemilih Menurun
Partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Padang 2024 hanya mencapai 49% dari DPT sebanyak 665.126 orang. Angka ini menurun signifikan dibanding Pemilu Presiden dan Legislatif sebelumnya yang mencapai 76%.
Dorri menjelaskan, persentase partisipasi tersebut diketahui dari hasil rekapitulasi tingkat Kota Padang. Pilkada kali ini mencakup Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang.
“Penurunan partisipasi pemilih terjadi hampir di seluruh Indonesia, termasuk Kota Padang. Kami akan melakukan kajian mendalam dan melaporkannya ke KPU Provinsi Sumatera Barat,” ungkapnya.
Sosialisasi Sudah Dilakukan Masif
Dorri menambahkan, KPU Padang telah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi. Anggaran untuk sosialisasi Pilkada Padang mencapai Rp10 miliar dari total anggaran sebesar Rp46 miliar.
“Kami sudah menggelar banyak kegiatan sosialisasi. Namun, keputusan untuk datang ke TPS tetap ada pada masyarakat,” tambahnya.
Pilkada Padang 2024 berlangsung di 1.487 TPS. Dari total DPT sebanyak 665.126 orang, hanya 326.632 pemilih yang menggunakan hak suara.
Hasil Perolehan Suara
Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, pasangan Mahyeldi-Vasko memperoleh 266.781 suara dari total 318.380 suara sah. Sementara itu, pasangan Epyardi-Ekos hanya meraih 51.599 suara.
Untuk Hasil Walikota dan Wakil Walikota Padang, Fadly-Maigus memperoleh 176.648 suara, disusul Hendri Septa-Hidayat dengan 88.859 suara, dan Iqbal-Amasrul mendapatkan 54.685 suara. Total suara sah sebanyak 320.192.