Pariaman – Tidak lengkap rasanya jika Kamu ke Kota Pariaman belum mendatangi tempat yang satu ini. Ya, Pantai Gandoriah. Dengan suguhan hamparan luas pantai dengan panorama pulau –pulau kecil di tengahnya. Perpaduan lokasi strategis ini terletak di pusat Kota Pariaman yang menjadikannya salah satu objek wisata yang banyak diminati kalangan wisatawan dan penduduk setempat.
Nama Pantai Gandoriah memiliki kisah tersendiri. Gandoriah merupakan nama seorang gadis dalam cerita rakyat Minangkabau. Menurut Kabid Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kota Pariaman, Asnul Nazar, kisah ini sudah semakin jarang diketahui masyarakat, kecuali oleh kalangan sesepuh masyarakat. Kisah tersebut menceritakan perjalanan cinta seorang pemuda bernama Anggun Nan Tongga dengan Puti Gandoriah, yang tak lain adalah sepupunya.
Menurut Bapak Murad Masri, Kepala Dinas pariwisata periode 1983-1995, awalnya ada tiga opsi penamaan yaitu, Piaman Indah, Angso Duo, dan Gandoriah. Dari ketiga opsi tersebut, akhirnya nama Gandoriah yang dipilih dan diresmikan sebagai nama pantai ini pada masa pemerintahan Bupati Zainal Bakar (1990-1994). Panorama laut memang menjadi salah satu keunggulan utama pantai ini. Di lepas pantai setidaknya terdapat gugusan 6 pulau kecil yang terlihat bagaikan menghias cakrawala. Keenam pulau itu adalah Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong dan Pulau Bando.
Disamping menikmati keindahan panoramanya, pantai ini juga menyajikan berbagai aktivitas rekreasi laut yang bisa menjadi pilihan saat liburan. Diantaranya, renang, selancar, dan beraneka jenis olah raga pantai lainnya. Sayangnya, fasilitas-fasilitas rekreasi tersebut sebagian hanya tersedia pada saat akhir pekan dan musim liburan saja. Keunggulan yang dimiliki Pantai Gandoriah juga didukung oleh aksesnya yang strategis. Posisinya yang berada di pusat kota, menjadikan akses transportasi umum seperti angkot dan bus antar kota tidak terlalu sulit kita temukan di sini.
Selain itu, terdapat jalur kereta yang menghubungkan langsung pantai ini dengan Kota Padang. Bahkan, posisi stasiunnya pun tepat berada di depan gerbangnya. Tidak heran jika PT. KAI pun kemudian menghadirkan rute perjalanan kereta wisata jurusan Padang-Pariaman yang beroperasi setiap akhir pekan.
Menurut catatan dinas pariwisata setempat, intensitas kunjungan wisatawan ke pantai ini relatif tinggi, khususnya pada event-event budaya seperti Festival Tabuik. Setiap tahunnya, pantai ini memang menjadi lokasi penyelenggaraan acara puncak tradisi tabuik, yaitu saat pembuangan tabuik ke laut. Karenanya, jika saat momentum tersebut tiba, pantai ini berubah menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru Sumatera Barat.