Pelaku Wisata di Sungai Pinang Ikuti Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata

Pesisir Selatan- Sebanyak 10 orang pelaku wisata di Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan menjalani pelatihan tata kelola destinasi Pariwisata di kantor wali Sungai Pinang.

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari ,Mulai dari Selasa, 4 Agustus sampai dengan Kamis, 6 Agustus 2020.

Kabid Pariwisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan Yohendro Nasti mengatakan Pariwisata berkelanjutan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan masyarakat setempat.

Dimana sektor Pariwisata berpotensial untuk pemberdayaan ekonomi rakyat dan mempunyai multiplier effect yang sangat luas.

Beberapa usaha di sektor pariwisata terkait langsung dengan banyak sektor lain yang mempengaruhi kehidupan ekonomi rakyat.

“Konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat merupakan langkah efektif untuk menjadikan sektor pariwisata memberikan manfaat optimal kepada masyarakat,” ujarnya

Hadir sebagai narasumber Haridman Ketua Pokdarwis di Amping Parak Surantih, mengungkapkan Peran serta dan keterlibatan masyarakat diperlukan dalam mendukung upaya pengembangan kepariwisata, masyarakat didorong untuk ikut dalam pengembangan pariwisata dan sekaligus mengambilkan manfaat ekonomi bagi peningkatan kesejahteraa

Menurutnya peningkatan dan pengembangan gerakan sadar wisata pada setiap objek wisata diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang profesional di bidang kepariwisataan.

Hal ini karena kurangnya pengetahuan di bidang pariwisata.

Biasanya kesan pada diri wisatawan yang datang ke destinasi wisata akan sangat dipengaruhi oleh sikap dan karamahtamahan dari masyarakat lokal.

“Oleh karena itu pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Dan masyarakat adalah salah satu unsur penting yang harus dilibatkan bersama sama dengan pemerintah dan kalangan usaha/swasta untuk bersinergis melaksanakan dan mendukung pembangunan kepariwisataan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan suatu daerah menjadi objek wisata perlu langkah yang tepat agar tidak memberikan dampak yang negatif bagi lingkungan sosial masyarakat dan daerah wisata itu sendiri.

Dimana sebelum mengembangkan pariwisata di suatu daerah perlu dilakukan analisis situasional oleh para pelaku bisnis pariwisata,masyarakat dan pemerintah untuk menggali potensi wisata yang ada di suatu daerah.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.