Padang – Pemerintah pusat memberikan izin untuk membuka sekolah tatap muka langsung di daerah kategori zona hijau dan sekarang juga untuk zona kuning.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyerahkan wewenang membuka sekolah di daerah zona hijau dan kuning kepada kepala daerah setempat dan juga kepada gugus tugas dan pihak sekolah.
“Izin membuka sekolah (tatap muka langsung) oleh Mendikbud untuk zona kuning dan hijau sudah saya informasikan ke bupati dan walikota. Tentu mereka akan merapatkan dulu sebelum mengambil keputusan yang tepat,” kata Irwan.
Di Sumatera Barat kata Irwan saat ini sekitar 14 daerah yang berstatus zona kuning dan hijau. Daerah zona hijau adalah Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Sijunjung.
Sedangkan daerah zona kuning di Sumbar adalah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten 50 Kota, Kota Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat.
“Menteri Pendidikan sudah bolehkan sekolah tatap muka langsung di zona hijau dan kuning yang rendah potensi penularan. Tapi tidak dipaksakan. Di Sumbar ada 14 zona hijau dan kuning,” jelas Irwan.
Irwan Prayitno menyebut peningkatan angka kasus covid-19 di Sumbar belakangan membuat peralihan status daerah di Sumbar berdasarkan zona di era pandemi ini terjadi begitu cepat.
Daerah hijau bisa saja sewaktu-waktu berubah menjadi kuning, daerah kuning menjadi orange.
Di Sumbar sendiri saat ini sekolah tatap muka langsung yang masih dilakukan ada sebagian kecil yakni di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten kepulauan Mentawai yang masuk kedalam zona hijau.
Sementara di Kota Pariaman, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pesisir Selatan, sekolah tatap muka langsung sudah ditutup berhubung ada temuan kasus baru dan perubahan status dari zona hijau ke kuning.
Irwan tidak mempermasalahkan daerah zona hijau dan kuning belum berani membuka sekolah tatap muka langsung bila masih merasa riskan terhadap penularan covid-19.
Sejak beberapa sekolah di zona hijau dibuka, belum ditemukan ada sekolah di Sumbar yang menjadi klaster penularan, meski ada sejumlah daerah di mana ada guru dan pelajar dinyatakan positif covid-19.
“Di Pariaman ada guru yang kena covid tapi alhamdulillah tidak menjadi klaster di sana,” pungkasnya.