Pemprov Sumbar Kembali Buka Gerakan Satu Ton Randang Untuk Lombok

Penyerahan bantuan bencana gempa Lombok berupa 1 ton rendang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Selasa 7 Agustus 2018. Foto : Putri Caprita
Penyerahan bantuan bencana gempa Lombok berupa 1 ton rendang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Selasa 7 Agustus 2018. Foto : Putri Caprita
Penyerahan bantuan bencana gempa Lombok berupa 1 ton rendang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Selasa 7 Agustus 2018. Foto : Putri Caprita
Penyerahan bantuan bencana gempa Lombok berupa 1 ton randang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Foto : Putri Caprita

 

PADANG, KABARSUMBAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) kembali membuka penggalangan gerakan satu ton randang untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah kemarin sempat resmi ditutup.

Sebelumnya penerimaan bantuan tahap dua di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar ditutup pukul 12.00 wib pada 15 Agustus 2018 lalu.

“Pengumpulan tahap kedua sudah kita tutup sejak rabu lalu. Jika ditotalkan dari pengiriman pertama sebanyak 640 kilogram yang dikirim ke Lombok,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, di Padang Sabtu (18/8/2018).

Pembukaan kembali pengumpulan tersebut kata Rumainur, berdasarkan tingginya permintaan masyarakat kepada Pemprov Sumbar, sekaligus memenuhi rencana gerakan satu ton randang untuk korban gempa di Lombok.

“Pemprov kembali membuka kesempatan kepada masyarakat bagi yang ingin menyumbangkan randang dan dikumpul melalui BPBD untuk kemudian diteruskan ke Lombok,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan pembukaan kembali penggalangan satu ton randang untuk Lombok, mulai dibuka sejak kemarin dan sudah ada masyarakat yang menanyakannya. “Untuk sampai kapan dibuka, waktunya masih belum dibatasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rumainur mengatakan kemungkinan sebagian masyarakat baru merendang pasca lebaran Idul Adha. Semoga semakin banyak masyarakat yang ikut menyumbangkannya dan mengantarkan ke BPBD.

“Ya, kemungkinan akan banyak yang menyumbang pasca lebaran haji. Kalau target satu ton randang berlebih justru sangat bagus. Karena target gerakan tersebut adalah Sumbar secara keseluruhan. Dengan kata lain, titik pengumpulan rendang tidak berfokus di BPBD Sumbar saja,” kata dia.

Sementara itu, saat ini BPBD sumbar masih memfokuskan menerima bantuan dalam bentuk randang, karena makanan khas Minangkabau tersebut yang paling diminati dari Sumbar dan juga tahan lama.

Setelah pihaknya berkoordinasi dengan Pemprov NTB, ternyata sumbangan randang disana cukup membuat pengungsi menjadi nyaman dan sangat terbantu. Dan mereka akan menerima semua bantuan dengan harapan dapat membantu masyarakat disana.

“Kalau bantuan dalam bentuk yang lain, sudah banyak stok di Cargo Jakarta. Tinggal dibawa ke lombok, hanya saja butuh waktu,” paparnya.

Tidak hanya itu, ia mengingatkan masyarakat jika memberikan bantuan lebih dari 20 kilogram langsung saja antar ke pos, karena tanpa dipungut biaya. “Pengiriman di sana sudah dibuka sampai akhir Agustus 2018, jadi yang ingin mengirimkan bantuan untuk Lombok gratis,” kata dia.

Wakil Gubenur Sumbar Nasrul Abit mengatakan semoga masayarakat dapat terketuk hatinya, mengingat akan masuk lebaran haji. Untuk itu patut perlu peduli dengan sesama.

“Saya ingatkan mepada kabupaten/kota yang ingin menyumbangkan untuk packing randang tersebut setengah kilogram, supaya mudah dibagikan ke masyarakat,” ungkapnya.

Pemprov mengatakan masyarakat di Lombok sangat senang dengan adanya bantuan tersebut. “Karena rendang mudah sajikan, tinggal masak nasi langsung makan,” tutupnya.

(Putri Caprita)

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.